Inceng Suhardi, Keturunan Tionghoa Saksi Sejarah Perjuangan di Jampangtengah Sukabumi

Sabtu 11 Agustus 2018, 06:39 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ui Cun Seng alias Inceng Suhardi alias Bang Ceng, lahir 83 tahun lalu. Ia adalah sosok yang cukup dikenal di Kampung Bojong Lopang, Desa Jampangtengah, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Kakek keturunan Tionghoa ini adalah salah satu orang yang  pernah merasakan kerasnya perjuangan saat menghadapi tentara Jepang dan agresi militer Belanda.

“Saya waktu itu masih remaja, turut bergerlya di hutan," paparnya Inceng Suhardi ditemui Sukabumiupdate.com belum lama ini.

Pria yang akrab disapa Mbah Ceceng ini adalah salah satu keturunan Tionghoa  pelaku sejarah yang masih tersisa dan menikmati masa tua di pelosok Kabupaten Sukabumi. Ia mengenang momen-momen kebersamaan dengan pejuang lain, saat melawan tentara Jepang dan Belanda.

"Waktu itu, semua golongan dari berbagai latar belakang turut melawan militer Belanda,"ungkapnya seakan kembali membawa ingatannya ke masa silam.

"Pada jaman Jepang, waktu itu saya masih usia remaja, meski terlahir berdarah Tionghoa namun saya memiliki nasionalisme kebangsaan Indonesia. Ada panggilan jiwa untuk turut bergabung dengan pejuang serta bergerilya didalam hutan dengan tugas utama yaitu sebagai kurir untuk kebutuhan logistik para pejuang serta mematai-matai kekuatan pasukan Belanda dan sekutu, " sambung Inceng pada sukabumiupdate.com penuh haru.

Selain itu, dirinya juga ditugaskan mencuri logistik militer Belanda berupa amunisi peluru yang dibutuhkan para pejuang walaupun hanya 2 sampai 5 butir peluru. Itu sangat berguna dan bermanfaat bagi pejuang persenjataannya minim.

"Karena fisik saya tak menyerupai bangsa pribumi jadi lebih memudahkan saya untuk menyelinap masuk ke markas musuh, meski dua atau lima butir peluru, waktu itu sangat berguna bagi pejuang kami," paparnya.

BACA JUGA: Bunda Kirana Penyanyi Dangdut Asal Sukabumi, Pilih Putus Pacar Daripada Dilarang Nyanyi

Inceng juga menceritakan apa yang dirasakannya saat itu. Suka dukanya hidup bergerilya menghadapi pasukan Belanda yang persenjataan canggih dan modren, ditopang pesawat tempur serta panser anti granat sebagai blok pemenang dari perang dunia kedua.

Sedangkan para pejuang pada waktu itu logistik terbatas yaitu amunisi dan makanan, bahkan kadang makan tumbuhan yang ditemui di hutan. Meski demikian, para pejuang mati-matian menaklukan kekuatan pasukan Belanda.

"Kadang persembunyian dan kode para pejuang diketahui oleh militer Belanda karena bocor dari informasi kaki tangan Belanda dari bangsa kita sendiri. Sehingga tidak sedikit jatuh korban dari laskar pejuang, bahkan tertangkap dengan cara dijebak", sambungnya saat kami menemuinya di kediamanya.

BACA JUGA: Ajak Anjing Kesayangan Pantau BBM di Lombok, Menteri Jonan: Marco Anggota Keluarga Saya

Mbah Ceceng juga ikut dengan rombongan pejuang yang dijebak dan diberondong peluru di Jakarta. Saat itu, banyak pejuang gugr, dan adapula yang berhasil kembali dengan selamat.

"Ternyata APRIS itu ada yang pro Belanda yang jebak kami, banyak teman-teman mati tiba-tiba diberondong oleh APRIS pro Belanda, “kisahnya.

Dirinya mengakui, dari semua pejuang yang berada di laskarnya, berasal dari berbagai suku, agama, dan ras. Termasuk dari bangsa asing yang berpihak kepada pejuang melawan Belanda.

BACA JUGA: Kisah Suprihatin, Anak Yatim Piatu di Sagaranten Sukabumi yang Hidup Prihatin

Adapula sejumlah serdadu Jepang yang enggan kembali ke negerinya, turut andil dengan keahliannya sebagai penembak jitu atau disebut sniper yang banyak menewaskan tentara Belanda.

"Saat itu ada yang cukup kami segani, yaitu penembak jitu Jepang karena sekali tembak, lawan langsung mati," kenangnya.

Kini sosok Ui Cun Seng alias Inceng Suhardi alias Bang Ceng, menikmati hari tuanya di rumahnya.  Ia punya banyak koleksi foto kenang-kenangan yang dipajang  di dinding ruangan tamu serta sejumlah penghargaan dari negera. Kakek satu anak, dan dua cucu serta satu cicit ini enggan masuk di legium veteran. Selain itu, uang pensiunannya dikarir militer, enggan diambilnya dan diserahkan kepada negara.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug