SUKABUMIUPDATE.com - Musik dangdut memiliki banyak penggemar di Indonesia. Dangdut pun tak lekang dimakan zaman dan selalu menyesuaikan dengan keadaan. Dangdut yang mudah diterima beragam kalangan masyarakat menjadi industri musik yang menjanjikan.
Dari nikahan di kampung-kampung hingga acara yang digelar di gedung mewah, dangdut selalu ada mengisi acara.
BACA JUGA: Musisi Dangdut Sukabumi: Semoga Sukabumiupdate.com Menjadi Sumber Berita Yang Paling Terpercaya
Soal penyanyi selalu ada pendatang baru. Tidak kalah dengan daerah lainnya, Kota Sukabumi juga memiliki banyak penyanyi dangdut ternama, salah satunya Indah Kirana Putri atau yang akrab dipanggil Bunda Kirana.
Dari panggung ke panggung ia tampil. Namanya mulai melejit, bahkan saat ini menunggu final di ajang kompetisi dangdut SDS (Sukabumi Dangdut Share) pada 12 Agustus 2018.
Wanita kelahiran, Sukabumi 5 Juli 1983 ini mengaku, kecintaannya terhadap musik dangdut ini digelutinya semenjak 2005 lalu, berangkat dari hobi menyanyi dari panggung ke panggung mengantarkannya menjadi penyanyi yang banyak digemari masyarakat Sukabumi.
Menjadi seorang bintang tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan, beberapa rintangan harus ia lewati. Mulai dari penggemar yang joget rese diatas panggung dengan segenggam uang untuk saweran mengganggunya, maupun hal lainya yang sensitif.
"Biasanya ada yang joget rese diatas panggung tapi saya berusaha pelan-pelan untuk mundur. Karena gak bisa di kasarin saya hadapi secara profesional saja," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/8/2018).
Tidak hanya itu, saat manggung di daerah Cianjur, dirinya pernah mengalami kesurupan bersama rekan-rekan lainya. "Waktu itu 2008 pernah kesurupan. Kaget sih tapi tetap saja manggung," katanya.
BACA JUGA: Ajak Anjing Kesayangan Pantau BBM di Lombok, Menteri Jonan: Marco Anggota Keluarga Saya
Saking cintanya terhadap musik dangdut pada saat sakit pun Kirana mengaku tidak pernah lelah untuk tampil dalam setiap pentasnya. "Sakit mah gak pernah dirasa. Dangdut itu sudah mendarah daging. Mending putus dari pacar daripada dilarang nyanyi," ucapnya.
Meskipun demikian, ia tidak pernah menjadi menyanyi sebagai ladang untuk mengais rezeki. Pasalnya ia juga aktif di dalam dunia bisnis bersama rekan-rekannya. "Selain nyanyi bisnis juga. Karena saya sendiri tulang punggung keluarga," paparnya.
Keberhasilannya tersebut, tentu tidak lepas dari peran kedua orangtuanya yang mendukung dalam dunia tarik suara. "Alhamdulillah orang tua juga dukung saya," terangnya.
BACA JUGA: Kisah Suprihatin, Anak Yatim Piatu di Sagaranten Sukabumi yang Hidup Prihatin
Selain dukungan dari orang tua Kirana, Grup Dangdut Samahina pun ikut berperan dalam membesarkan namanya. Termasuk dalam kontes dangdut hingga ia masuk ke Final SDS.
"Samahina itu seperti keluarga sendiri, mereka kompak mendukung saya. Saling menutupi satu sama lainya. Bahkan tidak canggung lagi ketika ada masalah apapun," jelasnya.
Kirana mengaku sempat diberikan tawaran untuk rekaman untuk single album, namun lebih memilih masuk final SDS terlebih dahulu. "Tadinya mau bikin single album cuma sayang sudah masuk final jadi di cancel dulu," akunya.
BACA JUGA: Masuk FMIPA Unpad, Remaja Asal Ciemas Sukabumi Ingin Berkontribusi untuk Geopark Ciletuh
Menurut Kirana jika ada yang bilang musik itu kampungan salah. Pasalnya ia menilai dangdut digemari banyak orang dan sangat memasyarat. "Kata siapa dangdut itu kampungan buktinya yang muda dan tua juga ikut bergoyang saat mendengar irama dangdut," ungkapnya.
Soal persiapan menghadapi Final SDS nanti, tambah wanita yang mengidolakan Evie Tamala ini, sudah mempersiapkannya dengan matang, baik asesoris maupun pakaiannya, termasuk olah vokal dengan dibantu Grup Samahina.
"Insya Allah sudah siap. Kalau latihan suara sambil manggung dengan Samahina. Doakan saja biar saya menang di Final dan bisa mengharumkan nama Sukabumi," pungkasnya.