Cerita Wanita Sagaranten Sukabumi, Kuliahkan Anak dari Usaha Tempe Daun Pisang

Rabu 25 April 2018, 04:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hernawati (46). Warga Kampung Sindang Palay RT 23 RW 08, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha produksi tempe tradisional yang mempertahankan penggunaan daun pisang untuk pembungkus. Belasan tahun menggeluti usaha tempe, Hernawati mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

Herna membuka usaha produksi tempe bersama mendiang suami, sekitar 16 tahun lalu. Keahlian membuat tempe didapatnya setelah bekerja di pabrik tempe milik paman di Sukabumi, sekitar 22 tahun silam.

Di awal perintisan usaha, Herna dan suami menjajakan sendiri tempe hasil produksinya. Saat itu, Ia hanya mampu memproduksi 5 kilogram kacang kedelai per hari. Untuk diketahui, kini Herna dibantu sang anak, setelah suami meninggal tiga tahun lalu.

BACA JUGA: Siti Maryam, Ibu Dua Anak di ACT MRI Sukabumi

Seiring berjalannya waktu, usaha pabrik tempenya kini sudah bisa memproduksi 50 kilogram kacang kedelai per hari. Meski terkadang, kedua anak Herna harus mengatur waktu untuk sekolah dan mengantar produknya ke pasar dan pedagang lokal.

"Alhamdulillah dari hasil usaha ini saya bisa menyekolahkan tiga anak saya. Yang besar sekarang sudah lulus kuliah dan bekerja, ya ini juga hasil kerja keras mereka," ungkap Herna penuh haru saat ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (24/4/2018).

Produk tempe milik Herna terbilang berbeda dengan tempe yang banyak beredar di pasaran saat ini. Ia masih mengandalkan daun pisang sebagai pembungkusnya.

BACA JUGA: Diundang ke Istana, Kyai Asal Ciracap Minta Jokowi Prioritaskan Pembangunan Sukabumi

"Saya sengaja mempertahankan itu dan membuang kulit kacangnya, agar kualitas tempe yang diproduksi terjaga," ungkap Herna.

Tempe hasil produksi Herna biasa dijual ke pasar lokal sagaranten dengan harga Rp 5 ribu setiap potongnya.

Herna juga sempat mengeluhkan hargabahan baku  kacang kedelai yang semakin tinggi. Tak bisa dipungkiri, ini menjadi kendala usaha tempe rumahan milik Herna.

BACA JUGA: Difabel Asal Nyalindung Sampaikan Surat Terbuka Untuk Bupati Sukabumi

Ia berharap dapat mengembangkan usahanya di tengah himpitan persaingan usaha dan semakin melambungnya harga kacang kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe.

"Saya ingin membuat surat ijin produksi agar usaha saya bisa berkembang, dan tidak terlalu susah membeli bahan baku yang saat ini harus saya kirim dari Sukabumi. Semoga pemerintah bisa memfasilitasinya,"pungkas Herna.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi28 April 2024, 14:32 WIB

Data Sementara BPBD: 17 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Laut Garut

Berikut rincian wilayah yang terdampak gempa laut Garut M6,2 di Kabupaten Sukabumi.
Rumah rusak akibat gempa laut Garut di Nagrak Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 14:30 WIB

"Bagaimana Perasaanmu?", 8 Kalimat Penting untuk Membesarkan Anak Bahagia

Ungkapan-ungkapan praktis berikut adalah semua yang Anda perlukan untuk memiliki anak yang bahagia dan mandiri.
Ilustrasi. Tips membesarkan anak bahagia. Sumber : Freepik/@jcomp
Life28 April 2024, 14:00 WIB

Cara Menghilangkan Trauma Setelah Diputuskan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!

Putus cinta bisa menjadi pengalaman yang mengguncang dan meninggalkan bekas trauma emosional yang dalam.
Ilustrasi. Putus cinta. Sumber : pixabay/breakty99
Life28 April 2024, 13:31 WIB

5 Sikap Sederhana yang Membuat Anda Semakin Berwibawa di Mayarakat, Ini Rahasianya!

Sikap yang dilakukan orang bisa menjadi alasan orang lain memandangnya berwibawa, sehingga rasa hormat dan keseganan itu nyata adanya.
Ilustrasi. Sikap yang membuat orang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Ono Kosuki
Life28 April 2024, 13:30 WIB

Menghabiskan Waktu Bersama, Terapkan 6 Cara Kecil Ini Agar Anak Merasa Istimewa

Ada cara sederhana namun ampuh untuk memastikan semua anak Anda merasa istimewa.
Ilustrasi. Cara membuat anak merasa istimewa. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 13:25 WIB

Larang Nobar Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024, MNC Group Umumkan Aturannya

Pegang hak siar, MNC Group tegaskan larangan nobar kiprah Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Pelanggar diancam penjara dan denda.
Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024. (Sumber : pssi.org)
Life28 April 2024, 13:00 WIB

Apa Itu Baperan? Berikut 8 Cara Menghilangkan Sifat Tersebut!

Siapa yang tak pernah merasakan kebaperan? Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami perasaan yang terlalu sensitif atau mudah tersinggung terhadap hal-hal kecil.
Ilustrasi. Anak baperan. Sumber : pixabay/adjusty22
Science28 April 2024, 12:45 WIB

Sukabumi Skala IV-V MMI, Dampak Gempa M6.2 Laut Garut Wilayah Selatan Jawa Barat

Menurut BMKG, ukuran gempa mengacu pada skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Gempa M6,2 Laut Garut di Wilayah Selatan Jawa Barat pada Sabtu 27 April 2024 pukul 23.29.47 WIB malam. (Sumber : X (Twitter)/@DaryonoBMKG)
Life28 April 2024, 12:00 WIB

10 Tips Jitu Meredakan Emosi Agar Makin Sabar dan Terkendali

Artikel ini akan membahas beberapa strategi praktis untuk mengelola dan meredam emosi yang sedang memuncak, sehingga kita dapat tetap tenang dan terkendali dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Ilustrasi. Lonjakan Emosi. Sumber : pixabay/noone09
Life28 April 2024, 11:43 WIB

Tobat Sebelum Terlambat, 6 Tanda Hati Kamu Masih Kotor Menurut Islam!

Orang yang berhati kotor biasanya lantaran masih menyimpan penyakit hati. Ini merupakan tanda dari level manusia.
Ilustrasi. Tanda orang yang berhati kotor. | Sumber foto : Pexels/SHVETS production