Dinkes Kabupaten Sukabumi Beberkan Penyebab Meninggalnya Bayi Pasca Imunisasi

Selasa 28 Januari 2020, 13:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi beberkan kasus balita berusia dua bulan meninggal dunia setelah diimunisasi. Bayi tersebut meninggal dunia di RSUD Sekarwangi Cibadak, 18 Januari 2020 pukul 01.00 WIB lalu.

BACA JUGA: Penjelasan RSUD Sekarwangi Sukabumi Soal Bayi Meninggal Pasca Imunisasi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid menjelaskan, berdasarkan hasil audit di lapangan yang dilakukan oleh Komisaris Daerah (Komda). Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kabupaten dan Provinsi Jabar, bahwa meninggalnya Muhammad Atharrazka Ashauqi bukan berasal dari faktor imunisasi, namun ada penyakit penyerta yang diderita oleh bayi itu.

"Jawaban ini memang harus bersifat ilmiah, harus berdasarkan fakta dan data yang terjadi di lapangan. Hasil audit di lapangan oleh komda didapatkan hasil yang sudah jelas, ilmiah hasil fakta telah dilakukan," ujarnya Harun kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (28/1/2020).

Hasil audit itu, sambung Harun mulai dari pendistribuasian vaksin, penyimpanan, expirenya terbukti tidak ada namanya expire atau kadaluarsa dalam pemberian imunisasi tersebut, karena dilihat dari pada data itu kadaluarsa vaksin tersebut 20 Juli 2020, sedangkan pemberian imunisasi diberikan pada 16 Januari 2020.

BACA JUGA: Puskesmas Buniwangi Sukabumi Bakal Lakukan Imunisasi Difteri Bagi Pelajar

"Mekasnismenya juga sudah sesuai, imunisasi itu diberikan pada anak umur 2 sampai 6 bulan," jelasnya.

Masih kata Harun, kesimpulan tersebut merupakan hasil audit yang telah dilaksanakan terhadap kasus KIPI yang terkadi di wilayah kerja Dinkes Kabupaten Sukabumi dan dilkasanakan pada Kamis 23 Januari 2020 lalu.

"Berdasarkan hasil kajian kejadian immun thrombocytophenic purpura (ITP) pada kasus di atas antara waktu kejadian yang tidak sesuai. Disimpulkan KIPI lapangan koinsiden, KIPI kausalitas artinya kejadian di atas bukan disebabkan oleh vaksin tersebut, namun penyebab terbanyak dari ITP ini adalah virus," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life24 April 2024, 18:00 WIB

Doa Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria untuk Memohon Dikaruniai Anak yang Sholeh Sholehah

Yuk amalkan doa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria ini untuk Memohon kepada Allah SWT agar Dikaruniai Anak yang Sholeh Sholehah.
Ilustrasi  - Yuk amalkan doa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria ini untuk Memohon kepada Allah SWT agar Dikaruniai Anak yang Sholeh Sholehah. | (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel24 April 2024, 17:58 WIB

Glamping di Puncak Manis, The Secret Hill! Hidden Gem Lainnya di Sukabumi

Puncak Manis Glamping and villa berada di wilayah Sukamanis, jalan Puncak Manis, Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Puncak manis glamping and villa, secret hill hidden gem baru di Kaki Gunung Pangrango Sukabumi (Sumber: istimewa)
Life24 April 2024, 17:30 WIB

6 Dampak Menyakitkan Perceraian Kepada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Dampak perceraian orang tua sangat berbahaya bagi anak. Itu sebabnya, perceraian sarat akan efek buruk yang semestinya dihindari.
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Dampak negatif perceraian orang tua kepada anak yakni sulit memiliki kebahagiaan dalam keluarga. Sumber Foto : Pexels/Alex Green
Sukabumi24 April 2024, 17:04 WIB

4 Pelaku Investasi Bodong Gadai Rumah di Sukabumi Jadi Tersangka, Korban Capai 186 Orang

Kasus investasi bodong gadai rumah di Sukabumi tersebut menelan korban hingga 186 orang dengan total nilai kerugian materil hingga Rp 5 Miliar lebih.
Satreskrim Polres Sukabumi Kota saat menunjukan barang bukti kasus investasi bodong gadai rumah. (Sumber : Istimewa)
Musik24 April 2024, 17:00 WIB

Viral! Ini Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang: Lamun Lain Teteh Awewena

Inilah Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang yang Viral "Lamun Lain Teteh Awewena, Terus terang can hayang jadi bapa".
Lirik Lagu Teteh Doel Sumbang yang Viral di TikTok: Boro-boro rumah tangga. (Sumber : Youtube/@DoelSumbang)
Nasional24 April 2024, 16:43 WIB

Perputaran Uangnya Rp327 Triliun: 3,2 Juta Rakyat Indonesia Main Judi Online

judi online slot yang paling banyak diminati oleh penjudi di Indonesia sejak 2023
3 warga Cikembar Sukabumi ditangkap polisi karena promosi judi online | Foto: Ist
Jawa Barat24 April 2024, 16:36 WIB

Membahas Keberadaan Perda Pesantren di Jawa Barat Bersama Kang Hendar

Salah satu peraturan daerah yang diterbitkan pemerintah provinsi Jawa Barat untuk mengakomodir kepentingan pesantren dan para santri.
Penyebarluasan perda pesantren di Jawa Barat bersama Kang Hendar, Senin, 22 April 2024, di MDTA Al-Istiqomah, Kp Cibolang RT 29/07 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. (Sumber: istimewa)
Life24 April 2024, 16:30 WIB

6 Cara Meredakan Stres Akibat Terkena Penyakit Diabetes, Yuk Terapkan!

Meredakan stres saat mengalami penyakit diabetes bisa dilakukan dengan beberap langkah yang sangat sederhana.
Ilustrasi. Cara meredakan stress saat diabetes. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi24 April 2024, 16:13 WIB

Gerakan Sinergi Reforma Agraria, Bupati Sukabumi: Kita Jaga Masyarakat Sejahtera

Dalam rangka Gerakan Sinergi Reforma Agraria Nasional (GSRAN), Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Kementerian ATR/BPN memanen pisang cavendish.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat mendampingi Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN Dalu Agung Darmawan yang berkunjung ke Kampung Lio, Desa Sinarjaya Warungkiara. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Bola24 April 2024, 16:00 WIB

Prediksi Liga 1 Persik Kediri vs PSS Sleman: Susunan Pemain, H2H dan Skor Akhir

Persik Kediri akan menjamu lawannya PSS Sleman malam ini di Stadion Brawijaya Kediri.
Persik Kediri akan menjamu lawannya PSS Sleman malam ini di Stadion Brawijaya Kediri. (Sumber : X/@PSSleman/@persikfckediri).