SUKABUMIUPDATE.com - Operator UN SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eris Imanudin mengaku cukup terkendala terkait pelaksanaan Ujian Nasonal Berbasis Komputer atau UNBK di wilayah Sukabumi Selatan. Pasalnya, ketika lewat pukul 12.00 WIB di beberapa kecamatan seringkali diguyur hujan deras disusul listrik padam, dan otomatis jaringan internet mati.
BACA JUGA: Sebanyak 7 Ribu Lebih Siswa SMP di Kabupaten Sukabumi Ikuti UNBK
"Dari letak geografis, wilayah Sukabumi bagian selatan seperti Jampang Kulon, Surade, Ciemas dan Cibitung. Sebagai antisipasi, pihak sekolah diimbau menyediakan genset," papar Eris kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/4/2019).
Eris menambahkan, UNBK tahun ini berlaku sistem semi online, dimana siswa dapat menggunakan jaringan internet pada saat siswa tersebut login ke server. Jika terjadi kendala listrik padam atau gangguan jaringan internet, siswa akan mengikuti ujian susulan atau penambahan waktu.
"Ya, kalau semisal gangguan di jaringan internet dan tidak bisa ditanggulangi, maka akan ada ujian susulan tetapi tidak loncat hari atau tambahan waktu ujiannya," bebernya.
BACA JUGA: UNBK Hari Pertama di Kabupaten Sukabumi Lancar, Sekolah Cemaskan Mati Listrik
Sementara, lanjut Eris, untuk sekolah yang kekurangan jumlah PC atau laptop, solusinya bisa meminjam dari guru, atau meminjam dari sekolah yang tidak mengikuti UNBK. Eris mengaku masih melakukan pendataan beberapa sekolah yang saat ini kekurangan PC dan laptop untuk UNBK.
"Kalau untuk data sekolah yang kekurangan alat, saya kurang tahu datanya. Kemungkinan harus ditanya ke pihak sekolah terlebih dahulu. Tetapi untuk solusinya, bisa pinjam laptop atau PC milik guru. Sebagian pinjam ke sekolah lain. Misalnya, ada salah satu sekolah tidak mengikuti UNBK lantaran kekurangan jumlah PC yang cukup banyak. Nah, PC yang ada dipinjam dulu," imbuhnya.
BACA JUGA: UNBK Jadi Sebab Siswa SMK Berusia 22 Tahun di Ciracap Sukabumi Tak Bisa Ikut UN
Disisi lain, Eris menyebut, kelebihan UNBK salah satunya praktis. Pihak sekolah tidak usah memilah lembar jawaban dan siswa tidak perlu menunggu lembaran soal. Pihak sekolah dan siswa tinggal duduk di sekolah selesaikan sinkronisasi dan login, setetelah itu dengan otomatis akan tertera di sistem, dari mulai soal ujian, nomor peserta ujian, berita acara, hingga daftar hadir.
"Kalau untuk kendalanya, ya itu tadi, gagal login. Kategorinya itu servernya jebol karena kemungkinan tidak kuat menampung. Untuk upayanya paling kami naikan server cadangan dengan kembali didaftarkan ke provinsi," sambung Eris.
BACA JUGA: UNBK SMK Bina Bangsa Surade Sukabumi, Kepsek Khawatir Pemadaman Listrik
Ia memaparkan, di Kabupaten Sukabumi ada 215 SMP negeri dan swasta dengan jumlah 20.217 siswa yang tidak mengikuti UNBK. 215 SMP tersebut melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil atau UNKP, dengan soal ujian yang diacak. Sementara sebanyak 26 SMP negeri dengan jumlah 4.076 siswa dan 67 SMP swasta dengan jumlah 3.909 siswa di Kabupaten Sukabumi akan mengikuti UNBK.
"UNBK dan UNKP akan dimulai tanggal 22-25 April 2019, dan ada tahapan yang harus dilakukan oleh pihak sekolah sebelum UNBK dilaksanakan," tandas Eris.