Warga Sukatani dan Cidahu Bangun Jembatan Kayu di Muara Karang Bolong Sukabumi

Selasa 07 Januari 2020, 11:14 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga dua desa, yakni Desa Sukatani Kecamatan Surade dan Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi bergotong royong merampungkan pembangunan jembatan penyeberangan dari kayu, Selasa (7/1/2020). Lokasi jembatan berada di ruas jalan Lewuicagak - Karang Bolong, tepatnya di atas Muara Karang Bolong.

BACA JUGA: Wajah Baru Jembatan Cirajeg dan Lingga Manik Jampang Tengah Sukabumi

Jembatan tradisional tersebut dibangun warga untuk menghadapi musim hujan. Sekretaris Desa Sukatani, Hasanudin mengatakan, jembatan terbuat dari kayu dan bambu, hasil swadaya warga Desa Sukatani dan Desa Cidahu.

"Panjang jembatan tersebut sekitar 30 meter dan lebar 1,8 meter, terbuat dari kayu dan bambu. Secara bertahap dibangun dari bulan Desember 2019 kemarin," ujar Hasanudin kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Viral Jembatan Beda Nasib di Sukabumi Setengah Dicor Setengah Papan, Ini Penyebabnya?

Lanjut Hasanudin, jembatan kayu itu dibuat untuk menghubungkan warga dua desa dan dua kecamatan. Sebelum dibangun jembatan, warga biasanya menyeberang sungai atau menggunakan rakit saat musim kemarau atau saat air surut. Namun, debit air semakin naik mengingat kawasan tersebut mulai dilanda musim penghujan.

BACA JUGA: Jembatan Rawayan Jelebud Jampang Tengah Sukabumi, Lapuk Tapi Berguna

"Biasanya warga menyeberang sungai, akan tetapi saat ini musim hujan dan air laut pasang, jadi dibuatlah jembatan penyeberangan ini. Kebanyakan warga Desa Cidahu yang berada di seberang Muara Karang Bolong menggunakan akses jalan ke Desa Sukatani, baik keperluan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan wisata. Ke depannya kami berharap pemerintah bisa membangun jembatan penyeberangan secara permanen," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)