SUKABUMIUPDATE.com - Netizen kembali membuat heboh jagat medsos Sukabumi dengan memposting sebuah jembatan beda alam beda nasib, karena setengah badannya sudah dicor beton setengahnya lagi masih papan kayu. Postingan tanpa keterangan lokasi ini dishare di grup Facebook Pilkada Kabupaten Sukabumi sehingga membuat ramai respon netizen, karena memang 2020 Kabupaten Sukabumi akan kembali memilih kepala daerah.
Terlepas dari urusan politik, redaksi sukabumiupdate.com, Senin (17/6/2019) berhasil menemukan jembatan unik bin ajaib ini. Jembatan ini berada di atas sungai Cikarang tepatnya Leuwi Roke, yang menjadi akses penghubung antar desa dan dua kecamatan.
BACA JUGA: Darurat, Warga Bangun Jembatan Penghubung Kampung Adat Sukabumi
Dengan total panjang 18 meter dan lebar 3 meter, jembatan dengan rangka besi baja ini menghubungkan Kampung Lembur Jami Desa Karanganyar, Kecamatan Jampangkulon, dengan Kampung Cikarang, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Dan memang kurang dari setengah dari panjang jembatan ini sudah dicor beton, sementara lebih dari setengahnya masih dari susunan papan kayu (bentuk aslinya). "Bagian yang dicor tersebut masuk ke wilayah Desa Karanganyar," ucap Keka, pemilik warung warga Kampung Lebaknangsi, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, kepada sukabumiupdate.com, Senin(17/6/2019).
BACA JUGA: Lagi Jembatan di Tegalbuled Sukabumi Rusak, Alas Kayu Bolong dan Tali Sling Putus
Menurut Keka, yang belum dicor itu mungkin masuk ke Wilayah Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran. "Yang dicor pun belum lama, baru sekitar 2 atau 3 mingguan, dibangun sebelum Lebaran," pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Popon (60 tahun) warga Kampung Cikarang RT 07/02 Desa Sukamukti. “Bagian yang dicor sekitar 9 meter dilakukan oleh Pemerintah Desa Karanganyar, sisanya sekitar sembilan meter lagi bagian Pemdes Sukamukti, namun kurang begitu tahu kapan mau dibangunnya," jelasnya.
BACA JUGA: Berumur Puluhan Tahun, Jembatan Bambu di Tegalbuleud Sukabumi Bikin Was-was Warga
Popon menambahkan bahwa jembatan penghubung ini dibangun sekitar 15 tahun lalu. Dulu hanya jembatan bambu atau rawayan, dan dibangun oleh pemerintah pakai besi dengan alas masih menggunakan papan atau kayu.
Warga berharap bagian yang belum dicor segera diperbaiki karena pembangunan yang sudah dilakukan tidak akan berfungsi maksimal jika bagian lainnya dari jembatan ini masih dari kayu. “Ya kita berharap seera dicor semua, jadi jembatan ini bisa maksimal dilalui untuk semua kegiatan warga,” pungkasnya.