SUKABUMIUPDATE.com - Miniatur perahu layar, drum set, lokomotif, motor harley kemudian lampu hias serta vas bunga nampak memenuhi etalase Galeri Bungkers, di Kampung Bojonghaur RT02/01, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
Di dalam galeri ini ada banyak barang-barang dengan bentuk yang unik serta desain yang menarik. Yang istimewa, barang-barang di galeri tersebut dibuat dari bahan yang mudah ditemukan seperti limbah kayu, bambu dan pipa paralon.
BACA JUGA: Usaha Kreatif Pemuda Wangunsari Sukabumi, Buat Lampu Hias dari Pipa
Galeri ini baru didirikan sebulan oleh Sopian (44 tahun) bersama dua temannya Abdul Karim (54 tahun) dan Tedi Abo (43 tahun). Tangan-tangan kreatif warga ini yang menghasilkan barang-barang bernilai ekonomis tersebut.
Sopian mengatakan, membuat berbagai kerajinan dari kayu, bambu dan paralon sudah lama dilakukannya, namun baru satu bulan ini galeri didirikan. Sopian dan kedua temannya ini memiliki masing-masing keahlian membuat kerajinan dari bahan limbah yang berbeda.
Galeri Bungkers, di Kampung Bojonghaur RT02/01, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Kreatif, Pemuda Purwasedar Sukabumi Sulap Limbah Kayu Kampanyekan Hidup Bersih
"Setiap pengrajin masing masing membuat kerajinan ada dari limbah kayu, bambu dan plastik. Kami setiap hari produksi, baik untuk koleksi galeri, maupun pesanan baik dari warga lokal maupun keluar daerah," ungkap Sopian.
Sementara itu, Tedi Abo (43 tahun) adalah perajin yang ahli membuat barang-barang bernilai seni dari limbah bambu. Dia menambahkan, hasil kerajinan dari bambu seperti miniatur perahu layar, drum set, lokomotif, dan motor harley, dibuat dengan menggunakan alat manual. Ia mengakui kualitas barang yang dihasilkan dengan cara manual kurang sempurna.
BACA JUGA: Aquarium Ini dari Boks Styrofoam Bekas Lho, Dibuat Tangan Kreatif Warga Nyalindung Sukabumi
"Semua hasil kerajinan dibuat dengan alat manual sehingga memerlukan waktu yang lama dan kualitasnya kurang bagus. Padahal kalau dengan menggunakan alat mesin akan lebih sempurna hasilnya, begitupun proses pembuatannya akan cepat," tuturnya.
Menurut Tedi, harga barang yang dijualnya tergantung kesulitan. Dari semua hasil kerajinan baik dari kayu, bambu dan pipa paralon, ada yang harganya Rp 5.000, hingga mencapai ratusan ribu.
BACA JUGA: Perabotan dan Hiasan Serba Bambu, Dari Tangan Kreatif Pemuda Cisolok Sukabumi
"Proses pembuatannya ada yang satu hari dapat beberapa buah, ada yang 2 -3 hari selesai, bahkan satu minggu baru kelar juga ada," tandasnya.
Miniatur perahu yang dibuat dari bambu.
Perajin lainnya, Kunut Abdul Karim mengatakan kendala selama ini adalah peralatan untuk memproduksi. Terutama kalau limbah kayunya yang masih berupa balok, maka untuk memotongnya diperlukan mesin. "Kami kesulitan kalau bahan bakunya masih berupa balok kayu yang tebal dan besar, sehingga memakan waktu yang lama," bebernya.
BACA JUGA: Kreatif, Pasutri Asal Waluran Kabupaten Sukabumi Manfaatkan Limbah jadi Rupiah
Sementara untuk pemasaran hasil kerajinan, kata Kunut, selain dipasarkan di wilayah Kabupaten Sukabumi, juga keluar daerah seperti Bogor, Jakarta, bahkan keluar Jawa Barat."Kami membuat apa saja sesuai pesanan bisa, baik miniatur dari kayu, lampu, vas bunga, dan yang lainnya," tegasnya.
Barang dari galeri tersebut agar bisa menembus pasar di luar Kabupaten Sukabumi, harus bersaing dengan kerajinan kerajinan dari daerah lainnya yang lebih luwes dan apik karena didukung pealatan yang modern.
"Untuk yang berminat dengan hasil kerajinan kami juga yang mau pesan bisa menghubungi Nomor WhatsApp ke 08381050860 atau 081563219544," pungkasnya.