SUKABUMIUPDATE.com - Idul Adha menjadi sebuah momen meraup untung bagi Mulyadi (33 tahun), seorang pedagang ketupat di Kampung Nyangkowek RT 04/02, Desa Bangbayang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Pada hari biasa, Mulyadi hanya bisa menjual ketupat sebanyak 300 ikat saja. Adapun perikatnya terdiri dari 6 ketupat buah matang. Beda dengan hari biasa, jelang takbiran Idul Adha penjualan meningkat signifikan mencapai 2.600 ikat ketupat dalam sehari.
BACA JUGA: Kiat agar Ketupat Lebaran Tak Mudah Basi
"Paling tinggi sehari segitu. Kalau biasanya harga perikat itu Rp 7 ribu. Tapi ketika hari raya permintaan meningkat jadi harganya Rp 10 ribu perikat," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (30/7/2020).
Mulyadi menuturkan, jika diakumulasikan omzet dalam sehari sangat jauh bila dibandingkan dengan omzet menjelang hari raya.
BACA JUGA: Berkah Ramadan Dari Cangkang Ketupat Bagi Warga Nyalindung Sukabumi
"Tapi omzet yang didapat masih kotor, karena harus dipotong untuk biaya beli daun kelapa, beras, bumbu dan pegawai. Paling bersihnya (omzet) dikisaran Rp 15 juta," jelasnya.
Mulyadi memproduksi ketupat di rumahnya kemudian ketupat itu dijualnya langsung dan ada juga pedagang lain yang mengambil ketupat ke rumahnya.