SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi, Maman Abdurrahman, menyatakan pembangunan perekonomian tidak dapat terlepas dari konsep investasi yang membangun.
Menurut dia, investasi apabila mengambil definisi secara umum merupakan suatu kegiatan pengalokasian dana atau sesuatu hal pada suatu atau lebih dari satu aset (assets) selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan investasi.
BACA JUGA: Bappeda Susun Stategi Tangani Krisis Ekonomi Pasca Pandemi Corona di Sukabumi
Oleh karena itu dampak dari investasi, sambung Maman, memiliki kriteria waktu tersendiri hingga hal tersebut dapat dirasakan manfaatnya. Ia menuturkan dalam teori ekonomi yang disampaikan oleh J.M. Keynes menyatakan bahwa investasi merupakan salah satu komponen pembentuk barang dan jasa yang menjadi ruh dari perekonomian, sehingga investasi memegang peran penting dan perlu untuk dikembangkan baik di skala nasional maupun daerah.
Menempati urutan kedua dalam komponen utama perekonomian di Kabupaten Sukabumi, kata Maman, ketangkasan dalam investasi adalah kecakapan dalam membaca peluang sumber daya (SDA), yang dimiliki dan mengalokasikannya secara tepat dan bertanggungjawab.
"Memegang peranan 30 persen dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Sukabumi sudah tentu mengharuskan seluruh pelaku ekonomi untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki terlebih di era disrupsi teknologi ini dimana aspek teknologi telah memudahkan kegiatan manajemen investasi," jelasnya.
Selain itu, investasi juga saat ini tidak terbatas pada skala besar tetapi juga dapat dialokasikan pada kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (micro small and medium enterprises) sebagai salah satu penggerak perekonomian di sektor riil.
"Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, sudah tentu berbagai sektor mengalami guncangan (shock) tidak terkecuali sektor investasi. Secara nasional tercatat menurut BPS pada triwulan 1 tahun 2020 pertumbuhan YoY (tahun ke tahun) Penanaman Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) berada pada angka 1,70 persen. Angka tersebut lebih rendah dari tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,03 dari triwulan 1," paparnya.
Sehingga dapat diindikasikan bahwa pandemi covid-19 berdampak pada seluruh aspek dan sudah tentu dirasakan oleh berbagai tingkat daerah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengarahkan pelaku ekonomi untuk lebih cermat dan cepat menangkap potensi pengembangan ekonomi yang ada khususnya di Kabupaten Sukabumi.
"Melalui upaya pembangunan ketangkasan dalam berinvestasi secara langsung membangun iklim usaha yang dinamis dan melihat potensi yang ada," kata Maman.
BACA JUGA: Bappeda Pertahankan Pembangunan Strategis di Bidang Infrastruktur, Apa Saja?
Melalui hal tersebut diharapkan dapat kembali mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukabumi untuk kembali pulih di tahun-tahun mendatang. Selain itu, dengan berorientasi pada ketangkasan dalam investasi maka kualitas hasil produksi yang dihasilkan akan meningkat seiring dengan permintaan dari pasar yang dihadapi.
"Diharapkan seluruhnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukabumi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat," tandasnya.