SUKABUMIUPDATE.com - Warga yang berada dekat aliran Sungai Cikaso di daerah selatan Kabupaten Sukabumi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan Genggehek, ikan tawar yang hidup di sungai tersebut.
Ikan yang umumnya disebut ikan regis ini selalu ada di sungai tersebut dan tak mengenal musim. Maka dari itu, ikan tersebut menjadi sumber pendapatan dan menjadi mata pencaharian warga. Karena kalau dijual harganya lumayan.
BACA JUGA: Ada Cerita Menarik di Balik Panen Ikan Impun di Palabuhanratu, Yuk Simak
"Ikan ini selalu ada tidak mengenal musim. Warga dari Pabuaran maupun dari Sagaranten banyak yang berburu ikan Regis dan kalau dapat banyak hasilnya sebagian dijual," ujar pengelola wisata alam Gaul Kecamatan Pabuaran, Ginanjar Gumelar (35 tahun), kepada sukabumiupdate.com, Kamis (9/7/2020).
Ikan yang satu ini memang merupakan ikan ciri khas Sungai Cikaso, kata Ginanjar. Untuk ukuran yang paling besar setara dengan tiga jari orang dewasa.
BACA JUGA: Ikan Tembang, Alasan Nelayan Palabuhanratu Melaut di Tengah Peringatan Dini Gelombang Tinggi
Untuk mendapatkan ikan ini, warga bisanya berburu dengan memancing, pakai perangkap dari bambu atau warga sekitar menyebutnya dibubu.
Bagi yang berminta menikmati ikan regis ini terlebih dulu mesti memesannya. "Harganya per kilogram mencapai Rp 70 ribu, namun harus pesan dulu," jelasnya.
BACA JUGA: Satu Hari, Nelayan Palabuhanratu Bisa Panen Ikan Lisong 50 Ton
Menurut Ginanjar, kalau berkunjung ke objek wisata Gaul Pabuaran, wisatawan juga bisa menikmati olahan ikan Regis.
Tak hanya di Kecamatan Pabuaran serta Sagarenten, ikan regis juga jadi buruan di daerah Jampang Tengah karena masih dilintasi aliran Sungai Cikaso.
Warga Kampung Cilimus, Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah Ahmad Sopyan mengatakan ikan Regis hampir mirip dengan ikan tawes. warga di Kampung Cilimus mendapatkan ikan ini di Leuwi Antri yang masih berada di aliran Sungai Cikaso dan Sungai Cikurutug. "Selain dipancing, ada juga menggunakan jala" jelasnya.