SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang tinggi yang terjadi di perairan wilayah selatan Kabupaten Sukabumi tidak menyurutkan nelayan payang untuk melaut. Bahkan di tengah ombak laut yang kurang bersahabat itu, nelayan justru panen ikan tongkol.
Salah seorang nelayan Yandi Sutiana (30 tahun) mengatakan, sejak beberapa hari belakangan ini ombak besar terjadi di perairan selatan Kabupaten Sukabumi terutama di laur Palabuhanratu. Meskipun begitu sebagian nelayan tetap melaut terutama untuk perahu Payang.
BACA JUGA: Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Sukabumi, BMKG: Bahaya Untuk Semua Jenis Pelayaran
"Sudah sejak dua hari sebelum lebaran kita sudah turun melaut. Alhamdulillah ikan ada terus meski tidak banyak, walaupun gelombang tinggi tidak pengaruh pada hasil tangkapan, karena cuaca masih berubah-ubah," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/5/2020).
Menurut Yandi, saat ini nelayan Payang sedang panen ikan Tongkol, bahkan dalam satu minggu ini nelayan mendapatkan sekitar 6 Kwintal ikan dengan harga jual Rp 15 ribu per Kilogram sampai Rp 25ribu untuk dua kilogram tongkol.
BACA JUGA: Disapu Gelombang Tinggi, Perahu Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Hancur
"Mudah-mudahan semakin banyak hasil tangkapan harga jual juga tidak terlalu murah, dan gelombang tinggi yang tidak bersahabat segera lewat," tandasnya.
Sementara itu, nelayan payang lainnya Jepri (38 tahun) bersyukur dengan hasil tangkapan ikan saat ini. Sebab saat ini tantangan nelayan dalam mencari nafkah cukup banyak selain gelombang tinggi juga di tengah pandemi corona atau Covid-19 sektor perekonomian nelayan dan masyarakat terganggu.
BACA JUGA: Waspada Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Sukabumi, BMKG Sebut Hingga Akhir Mei 2020
Dengan hasil tangkapan yang banyak, dia berharap bisa memenuhi kebutuhannya. "Alhamdulillah ditengah wabah corona ini hasil tangkapan ada terus," ungkapnya.
Di tengah gelombang tinggi ini, jadwal melaut tetap sama. "Setiap hari kita turun, berangkat pagi pulang sore, kalau hari jumat kita berangkat habis jumatan," pungkasnya.