SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota Sukabumi melalui Sukabumi Creative Hub (SCH), meluncurkan program BERSAMA (Berupaya untuk Sesama). Program tersebut bertujuan untuk membangkitkan aktivitas ekonomi kreatif di Kota Sukabumi saat Pandemi Covid-19 ini.
"Beberapa bulan terakhir Covid-19 masuk Sukabumi, maka berbagai aktivitas seolah-olah berhenti dan tidak bisa dipungkiri teman-teman ekonomi kreatif terkena dampak seperti yang biasa manggung jadi tidak bisa. Covid-19 membuat aktivitas keseharian agak lumpuh tapi produktivitas jangan lumpuh," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (9/5/2020).
BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Pikirkan Opsi Tutup Pertokoan di Kawasan Ahmad Yani
Fahmi mengungkapkan, program BERSAMA memberikan peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif di Sukabumi melalui media virtual untuk tetap menjaga produktivitasnya.
"Dalam artian, teman-teman yang sebelumnya tidak bisa mentas kini bisa manggung melalui media teknologi virtual. Tentu dalam rangka tetap menjaga produktivitas dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," jelas Fahmi.
BACA JUGA: Jalan Ahmad Yani dan Ciwangi Kota Sukabumi Ditutup Untuk Kendaraan, Ini Tujuannya!
Sementara itu, Program Manager SCH Rendy Irlian Kamase menuturkan, secara umum program BERSAMA akan menghadirkan dua kegiatan besar yang telah dikemas secara strategis dengan paradigma pemberdayaan, yakni kegiatan SCH Connect dan SCH Classroom.
"Pada pelaksanaannya, program BERSAMA akan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap mitigasi pada bulan Mei hingga Juni 2020, tahap recovery pada bulan Juli hingga Desember 2020, dan tahap development pada tahun 2021 mendatang," papar pria yang akbrab disapa Rio tersebut.
BACA JUGA: Mirip Car Free Day, Penampakan Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi Pasca Ditutup Saat PSBB
Rio menjelaskan, melalui kegiatan SCH Connect, masyarakat diajak untuk menikmati pertunjukan musik dan karya seni lainnya yang akan dipersembahkan oleh para seniman dan pelaku parekraf lokal. Tak hanya itu, SCH Connect terdiri dari talent show, online exhibition, dan juga arena kolaborasi bagi para seniman, pelaku parekraf, dan UMKM. Melalui kegiatan SCH Connect, masyarakat juga memiliki kesempatan turut berdonasi untuk dampak Covid-19 di Kota Sukabumi.
"Untuk SCH Classroom, menghadirkan kelas-kelas daring dan berbagai pendampingan dari para narasumber relevan untuk para pelajar dan pelaku parekraf dan UMKM. Topik-topik yang diangkat merupakan topik yang sesuai dengan para peserta kelas, yakni seputar pengembangan diri, industri kreatif, dan strategi bisnis," jelasnya.