SUKABUMIUPDATE.com - Jenal (33 tahun) warga Kampung Cikukulu RT 27/10 Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi kehilangan mata pencaharian karena terdampak Covid-19.
Jenal tinggal di sebuah kontrakan bersama istri dan dua anaknya. Sebelum pandemi melanda menyerang, ia biasa berjualan Mie Ayam di halaman Masjid Nurul Anda, Kecamatan Parungkuda.
BACA JUGA: Mencoba Bangkit, Buruh Bangunan di Jampang Tengah Sukabumi Bikin Mobil-mobilan
Jenal mengatakan, kini ia tak lagi berjualan mie ayam. Sejak virus mematikan itu datang ke Indonesia, masjid tempat dimana ia biasa berjualan menjadi sepi sehingga mie ayam yang ia jual tak laku hingga akhirnya ia bangkrut.
"Sekarang saya tidak punya uang. Untuk hidup hari-hari saya bingung," ujar Jenal saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Sabtu (9/5/2020).
BACA JUGA: Di Rumah Aja Tapi Menghasilkan, Warga Nangerang Sukabumi Beralih dari Tahu ke Oncom
Sejak tidak berjualan, Jenal mengaku menggunakan uang dari tabungannya untuk makan sehari-hari. Namun kini uang tersebut telah habis digunakan.
"Dua bulan saya tidak berjualan. Saya juga sempatnya nyari usaha dan pekerjaan lain tapi selalu gagal. Kalau misalnya punya penghasilan mah saya juga tidak mungkin minta bantuan," terangnya.
BACA JUGA: Buat Air Terjun Mini, Warga Loji Sukabumi Cari Nafkah di Rumah
Kondisinya semakin parah ketika pemilik kontrakan menagih iuran per bulan. Selain itu juga, kata Jenal, persediaan bahan pokok di rumahnya sudah menipis. "Kontrakan belum dibayar selama dua bulan. Dan beras habis itu juga dapat dikasih orang," tandasnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Pondokkaso Landeuh, Ujang Sopandi mengaku sudah mengirim petugas untuk melihat kondisi yang bersangkutan. Dari hasil temuan petugasnya, keluarga Jenal tidak termasuk dalam kategori untuk dibantu.
"Tim lapangan sudah menelusuri tentang Jenal. Awalnya memang dia dagang mie ayam di Masjid Nurul Anda. Sebetulnya dia tidak tergolong kategori orang tidak mampu. Menurut keluarganya masih banyak yang harus dibantu selain Jenal," kata Ujang.