SUKABUMIUPDATE.com - Panic buying terjadi menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sukabumi. Warga berbondong-bondong mendatangi pusat perbelanjaan di Kota Sukabumi diantaranya di Jalan Ahmad Yani, untuk membeli berbagai kebutuhan pokok bahkan hingga pakaian.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, hal itu terjadi karena masyarakat mengantisipasi PSBB dengan kepanikan. Masyarakat menganggap saat PSBB nanti tidak boleh melakukan aktivitas sama sekali. Sehingga sebelum pelaksanaan PSBB, warga memborong barang pokok maupun kebutuhan menjelang lebaran.
BACA JUGA: Viral Foto Warga Berdesakan Belanja Jelang PSBB Sukabumi, Fahmi Minta Jangan Panik
"Mungkin itu karena kepanikan warga menyambut PSBB. (Panic buying) sangat memungkinkan (akan terjadi besok)," ujar Fahmi.
Terkait hal itu, Pemerintah Kota Sukabumi akan memanggil semua manajeman pertokoan. Mereka diminta untuk menerapkan protap pencegahan mencegah Covid-19. Tindakan lain yang akan dilakukan Pemkot Sukabumi adalah penyekatan-penyekatan termasuk di pusat perbelanjaan.
BACA JUGA: Cek Wajib Masker, ASN Kota Sukabumi Akan Dikerahkan Saat PSBB
"Termasuk juga penyekatan di kawasan sekitar Jalan Ahmad Yani. Di beberapa toko (di jalan Ahmad Yani) yang kita lihat mulai hari Sabtu, Minggu dan hari ini tingkat kepadatan (pengunjung) tinggi (maka) kita akan menempatkan petugas di titik tersebut," jelasnya.
Fahmi menegaskan, PSBB ini sebagai hal yang biasa demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tidak berdampak pada sektor ekonomi.
"Jadi kalau dianggap ketika PSBB ini akan ada dampak ekonomi yang luar biasanya, tampaknya kita juga perlu mengkaji hal tersebut. Bagi pemerintah daerah, dampak ekonomi itu bukan karena PSBB (tapi) lebih kepada penyebaran Covid-19 yang belum terkendali saat ini. Jadi tolong dipisahkan dulu dampak PSBB dengan dampak Covid nya secara utuh," tegasnya.