SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video singkat berdurasi 40 detik beredar di grup WhatsApp. Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang yang disinyalir buruh salah satu pabrik sepatu di Kabupaten Sukabumi bersalaman sambil berpamitan dalam balutan suasana haru.
BACA JUGA: Jelang May Day Nasib Buruh Terdampak Covid-19 di Sukabumi Tak Jelas, SPN Sebar Bantuan
Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sukabumi, Budi Mulyadi membenarkan video tersebut adalah acara perpisahan buruh dengan manajemen. Berdasarkan informasi yang ia terima, orang-orang yang ada dalam video tersebut adalah para buruh pabrik sepatu di Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Budi mengatakan, orang-orang yang sedang berpamitan itu adalah para buruh yang sedang masa training atau pelatihan, namun tidak diperpanjang. "Kabar tidak gembira di Hari Buruh Sedunia, kado pahit bagi kita, kalangan buruh lagi-lagi harus menghadapi dampak pandemi corona ini,” kata Budi kepada sukabumiupdate.com, Kamis (30/4/2020) melalui sambungan telepon.
BACA JUGA: PHK dan Dirumahkan, 5.010 Pekerja di Sukabumi Terdampak Covid-19, Ini Rinciannya
Lanjut Budi, berdasarkan informasi yang ia terima pula, para buruh training itu tak bisa kembali bekerja akibat Covid-19. "Saya belum bisa mengkonfirmasi secara faktual, tapi secara testimoni saya sudah dapatkan. Yang jadi persoalan, mereka para buruh ini mendapatkan pekerjaan itu dengan susah payah bahkan ada yang harus mengeluarkan modal,” sambungnya.
Budi dan jajarannya mengaku tengah mengadvokasi sambil mencoba menemui pihak manajemen pabrik tersebut untuk mengetahui secara persis apa yang melatarbelakangi pemberhentian masa training para buruh tersebut. "Saya tadi langsung ke sana untuk mencari informasi faktualnya. Biasanya ada info dulu beberapa hari sebelumnya. Ini hari itu diinformasikan besoknya dikeluarkan. Kita belum bisa ada titik temu, karena dari pihak pabrik belum bisa menerima kami,” lanjut Budi.
BACA JUGA: May Day 2020, Sarbumusi Kota Sukabumi Desak Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh
SPN sendiri masih mencari informasi lebih lanjut berapa jumlah karyawan atau buruh di masa training yang tidak dilanjutkan kontrak kerjanya. "Saya belum dapat jumlah secara pastinya, tetapi informasi yang sedang melakukan training itu banyak. Tahap 1 baru 100 orang, katanya ada tahap 2 dan tahap selanjutnya," tandasnya.
Redaksi sukabumiupdate.com masih berusaha mengkonfirmasi isu ini kepada manajemen pabrik yang disebutkan oleh SPN Sukabumi.