SUKABUMIUPDATE.com - Para petani di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi sudah memulai masa panen. Cidolog sendiri merupakan salah satu kawasan penghasil jagung di Kabupaten Sukabumi. Kurang lebih masa panen sudah berlangsung dua pekan terakhir.
BACA JUGA: Harga Jagung Merosot, Petani Jampang Tengah Sukabumi Menjerit
Salah satu petani jagung asal Kampung Cipamarangan RT 01/03 Desa Mekarjaya, Kecamatan Cidolog, Ule Sutisna (30 tahun) menjelaskan, jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang sangat penting selain gandum dan padi.
"Selain itu menjadi komponen penting untuk pakan ternak. Di masa panen ini, jagung selain dikonsumsi juga dijual ke pengepul baik basah maupun kering. Tapi kebanyakan dijual," kata Ule kepada sukabumiupdate.com, Jumat (6/3/2020).
BACA JUGA: Demi Bantu Orang Tua, Mojang Asal Perbawati Sukabumi Ini Jual Jagung Bakar
Lanjut Ule, saat ini petani yang mulai memanen jagung adalah petani yang menanam di ladang dan di lahan persawahan alias tumpang sari.
"Kebanyakan petani kalau menanam jagung hanya sebatas tumpang sari, tidak seperti menanam kacang tanah dengan lahan yang cukup luas, " paparnya.
BACA JUGA: Jagung dan Padi Gogo, Cara Distan Redam Konflik Perkebunan di Sukabumi
Masih kata Ule, harga terakhir jagung basah dibanderol Rp 2.000 per kilogram dari petani. Sementara untuk jagung kering bisa mencapai Rp 3.000 hingga Rp 3.500 per kilogram dari petani.
"Nanti dijual ke pengepul besar. Harga dari pengepul per kilogram Rp 4.000. Awal panen ini memang belum ada kenaikan harga. Di Kecamatan Cidolog ini cukup potensial kalau untuk tanaman jagung. Namun memang kebanyakan petani hanya selingan, tidak terlalu fokus," pungkasnya.