SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah petani jagung di Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi mulai dibuat kebingungan lantaran di musim panen raya, harga jagung mulai merosot. Harga jagung tongkolan per kilogram kini mencapai Rp 1.200 per kilogram. Sementara jagung kering hanya seharga Rp 3.200 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Merangkak Naik, Rp 36 Ribu Per Kg di Pasar Cibadak Sukabumi
Padahal, pemerintah melalui Kementerian Pertanian memiliki program Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan fokus pada tiga komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai (pajale). Namun sebagai tanaman utama, ketiga komoditas tersebut harganya tidak pernah menggembirakan bagi petani.
"Awal bulan Februari kemarin, harga jagung masih Rp 4.000 per kilogram. Dan penurunan harga saat panen raya itu yang selama ini menjadi masalah bagi kami sebagai petani," ungkap Pandi (50 tahun) petani jagung asal Kampung Nangela, Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/3/2019).
Dengan luas lahan tanam jagung yang mencapai 30 hektare, Jampang Tengah menjadi salah satu daerah penghasil jagung hibrida terbanyak di Sukabumi. Namun lagi-lagi jumlah komoditas dan panen yang banyak, tak menjadi jaminan kesejahteraan mereka.
"Tetap saja, meski hasil panen kami banyak, jika harganya murah kami tidak mendapat apa-apa. Warga disini hampir semua berprofesi sebagai petani, dan kehidupan kami sangat bergantung pada hasil pertanian kami. Mungkin itu sebabnya kehidupan para petani sangat sulit dan jauh dari sejahtera," beber Ketua Kelompok Tani Mekar Jampang Tengah, Asep Iskandar.