SUKABUMIUPDATE.com – West Java Calender of Event (CoE) and Festival resmi diluncurkan pada Rabu (22/1/2020) silam. Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Lina Ruslinawati berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak melupakan Geopark Ciletuh Palabuhanratu (GCP) dan membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi mempertahankan statusnya sebagai UGG (Unesco Global Geopark).
“Bukan karena saya berasal dari daerah pemilihan Sukabumi. Tapi sayang jika anggaran serta tenaga yang sudah dicurahkan selama ini untuk membangun kawasan Geopark Ciletuh dari nol hingga mendapatkan pengakuan UNESCO, tidak berkelanjutan. GCP masih butuh bantuan pusat dan pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Lina saat berkunjung ke kantor redaksi sukabumiupdate.com akhir pekan silam.
Politisi Partai Gerindra ini mengapesiasi upaya Pemkab Sukabumi untuk mengejar 13 rekomendasi UNESCO agar status UGG (Unesco Global Geopark) tetap menempel di GCP. Selain isu pemberdayaan masyarakat di dalam kawasan, isu lingkungan dan sampah plastik saat ini tengah ditangani oleh pemerintah daerah, agar GCP bisa benar benar memberikan manfaatkan ekonomi, lingkungan dan edukasi bagi warga.
“Saya dengar saat ini Pemkab tengah mengandeng BUMN untuk menggarap isu utama di GCP. Ini luar biasa dan harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah provinsi. Jika tidak dalam infrastruktur seperti tahun tahun sebelumnya, bisa dengan program lainnya terutama terkait dua isu tersebut,” beber Lina.
Anggota Komisi 2 DPRD Jawa Barat, Lina Ruslinawati
Ia berharap pemprov bisa mendorong wisatawan berdatangan ke GCP melalui beragam event. Hal ini penting untuk menjaga asa warga di dalam kawasan, bahwa GCP benar benar membantu meningkatkan perekonomian mereka melalui sektor periwisata.
“Terus terang saya belum tahu apa saja event dalam CoE 2020 Jawa Barat yang kemaren diluncurkan. Katanya ada 170 event disepanjang tahun 2020 ini,” pungkas Lina.
Dikutip dari website humas jabar, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat meluncurkan CoE 2020 mengatakan, peran strategis pariwisata dalam perekonomian negara diprediksi akan meningkat sebagai salah satu industri terbesar di dunia.
CoE 2020 ini merupakan rangkuman event terbaik di Jabar yang diharapkan memenuhi standar 3C, yakni Creative Value (nilai kreativitas), Commercial Value (nilai komersil), serta CEO Commitment (komitmen kepala daerah dalam mengembangkan pariwisata daerahnya).
BACA JUGA: Intip Delapan Program Pemberdayaan Berkelanjutan di Geopark Ciletuh Palabuhanratu
Adapun total event yang dilaksanakan pada 2020 berjumlah 167 event, terdiri dari 107 event kebudayaan, enam event musik, 23 event olahraga, lima event fashion, 10 event kuliner, serta 17 event ekshibisi.
"Orang itu berwisata ke Jawa Barat ada yang ingin melihat pemandangan alam yang indah, ada juga yang datang untuk berkegiatan di wisata buatan, ada juga yang datang karena festival," kata Emil saat menyampaikan laporannya.
BACA JUGA: Bangkai Cacing Laut di Bagalbatre Ujung Genteng Sukabumi, DPRD Jabar Kontak KKP
Emil pun berujar, 167 event festival yang masuk dalam CoE Jabar di 2020 merupakan event pilihan yang akan dijadikan festival unggulan. Festival-festival ini, katanya, akan mampu berkontribusi pada perputaran ekonomi hingga triliunan rupiah.
“Festival itu sebenarnya ada ribuan, dari mulai kelas RT di kampung dan sebagainya, tapi kita mendeklarasikan ada 167 festival yang akan dijadikan festival unggulan di Jawa Barat untuk menguatkan ekonomi pariwisata kita,” ujar Emil.
BACA JUGA:Bertemu Presidium Pemekaran Kabupaten Sukabumi Utara, Lina: Harus Jadi Prioritas
“(Festival) ini berkontribusi, nilainya nanti saya hitung, yang pasti (jumlahnya) triliunan rupiah datang dari perputaran ekonomi pariwisata ini,” tegasnya.
Dari 167 event festival di dalam CoE itu, terdapat lima event yang mendapat dukungan dan akan dipromosikan secara masif ke level dunia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI) yakni Asia Afrika Festival 2020 (Bandung) Cap Go Meh (Bogor) Hardfest Pesona Jatigede (Sumedang), Festival Seni dan Budaya Cirebon, serta Gebyar Pesona Budaya Garut.