SUKABUMIUPDATE.com - Kesuksesan kelompok tani Tegallega, Kampung Cilangkap, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi dalam menanam hingga memanen bawang merah ternyata tidak didapat dengan mudah. Jatuh bangun harus terlebih dahulu dialami para petani.
BACA JUGA: Petani di Tegallega Sukabumi Panen Bawang Merah
Salah seorang ketua kelompok tani, Afif Kusnadi (55 tahun) mengaku sudah mulai menanam bawang merah sejak tahun 2010 lalu. Ia beberapa kali mengalami kegagalan. Namun berkat kerja keras dan bimbingan para penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, para kelompok tani bawang merah bisa sukses seperti saat ini.
"Kegagalan pasti ada. Kalau tidak salah pernah tiga kali gagal panen, tapi tidak secara keseluruhan. Sekitar 30 sampai 40 persen lah masih bisa panen," ujar Afif kepada sukabumiupdate.com, Selasa (12/11/2019).
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Tak Stabil, Ini Kata UPTD Pertanian Jampang Kulon
Afif melanjutkan, faktor utama yang membuat gagal panen bawang merah adalah saat tanaman bawang merah sudah terserang hama ulat. Bahkan hingga saat ini serangan hama masih menjadi momok menakutkan bagi para petani karena sulit dikendalikan.
"Tanam bawang merah ini yang paling besar modalnya, butuh perhatian, biaya pemeliharaan, perawatan harus betul-betul maksimal. Misalnya bawang merah yang ditanam sebanyak 250 kilogram, hasilnya kurang lebih sekitar 2.000 kilogram. Kalau bagus bahkan bisa sampai 2.400 kilogram. Nah kalau terkena hama itu bisa berkurang," jelasnya.
BACA JUGA: Dibanderol Rp 10 Ribu Per Kg, Panen Bawang Merah di Ciracap Sukabumi
Untuk itu, sambung Afif, panen kali merupakan suatu kehormatan untuk para petani, karena dihadiri langsung oleh Pemkab Sukabumi. Bahkan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami dan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi ikut menanam kembali bawang merah.
"Dari lahan yang dipanen tadi, diperkirakan menghasilkan sebanyak 1.010 - 1.020 kilogram bawang merah. Ini berkat peran pemerintah dalam mendukung dan membina, serta memberikan bantuan pertanian sehingga kelompok tani kami lebih berkembang. Ke depan, kami berharap bisa meningkatkan lagi profuktivitas sehingga kawasan Kecamatan Simpenan bisa menjadi sentra penghasil bawang merah di Sukabumi," terangnya.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Merangkak Naik, Rp 36 Ribu Per Kg di Pasar Cibadak Sukabumi
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat menyebut kesuksesan petani bawang merah dalam panen kali ini menjadi keuntungan yang luar biasa bagi para petani karena harga jual saat ini cukup bagus.
"Alhamdulillah harga jual bawang merah dari petani ke pasar masih stabil, yakni Rp 20.000 per kilogram. Kami sangat ingin mendorong semua petani di Kabupaten Sukabumi yang sekiranya bisa mengoptimalkan lahan yang ada. Nantinya para petani ini bisa menjadi pahlawan bagi petani lainya di saat musim kemarau yang saat ini memasuki bulan keenam," tandas Sudrajat.