SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki musim panen, beberapa petani cengkeh di Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan harga jual yang anjlok.
BACA JUGA: Harga Jagung Merosot, Petani Jampang Tengah Sukabumi Menjerit
Salah seorang petani cengkeh asal Kampung Cipatat, Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok, Madsuni (68 tahun) mengatakan pada awal musim panen cengkeh, banyak petani yang mengeluhkan harga jual cengkeh basah yang jatuh ke kisaran harga Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. Sedangkan harga cengkeh kering Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per kilogram.
"Harga jual cengkeh dari petani sekarang lebih murah dibanding tahun lalu. Makanya ada sebagian petani lain tidak menjual cengkeh basah, tapi dijemur sampai kering menunggu harga stabil," ujar Madsuni, Selasa (18/6/2019).
Dijelaskan Madsuni, selain harganya yang anjlok, saat ini cuaca sudah memasuki musim kemarau, membuat sebagian pohon mengalami pengeringan. Alhasil, banyak petani yang mengeluh juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan pohon supaya tetap bisa berbuah dan tetap bertahan.
"Saya punya pohon cengkeh sendiri, tapi tetap merasa rugi, karena harga untuk memetik cengkeh tidak turun sementara harga jual malah turun. Banyak yang belum dipetik sampai sekarang karena kekurangan biaya untuk membayar kuli. Apalagi pemborong sudah dipastikan merugi," pungkasnya.
BACA JUGA: Petani di Ciracap Sukabumi Keluhkan Penurunan Harga Gula Merah
Sementara itu, petani cengkeh asal Kampung Cibodas, Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Martini (48 tahun) menyebut harga cengkeh dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Martini memiliki kurang lebih 100 pohon cengkeh yang setiap musim panen bisa menghasilkan 1,5 ton.
"Saat ini harga jual cengkeh yang anjlok membuat saya kesulitan untuk membayar orang yang memetik. Sempat beberapa tahun ke belakang harga cengkeh sampai Rp 150.000 per kilogram. Semakin kesini terus menurun. Baru-baru ini saya menjual Rp 18.000 per kilogram. Saya berharap harganya bisa kembali naik," pungkasnya.