SPSI Sebut Propaganda Upah Tinggi Sebabkan PHK Buruh dan Rusak Investasi

Rabu 06 Maret 2019, 11:33 WIB

SUKABUMIUPATE.com - Persoalan hengkangnya pabrik dari Sukabumi, ancaman PHK dan nasib buruh Sukabumi yang jadi tema Diskusi bertajuk Dialektika, diadakan oleh Sukabumiupdate dan Universitas Nusa Putra, Sukabumi, Sabtu (2/2/2019) terus mendapat tanggapan. Kali ini giliran Ketua Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP TSK SPSI) Kabupaten Sukabumi, Mochamad Popon.

BACA JUGA: Apindo Sebut Iklim Investasi di Kabupaten Sukabumi Ibarat Matahari Terbenam

Popon menilai, salah besar jika ancaman PHK buruh disebabkan upah yang terlalu tinggi di Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, alasan upah tinggi hanya dipersoalkan oleh sebagian kecil perusahaan diantara ratusan perusahaan yang ada saat ini. Bahkan pihaknya memiliki informasi perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tidak patuh terhadap pemenuhan hak-hak buruh.

“Bentuknya bisa upah tidak dibayar dengan benar seperti lembur tidak dibayar dengan dalih skorsing, padahal itu hak mutlak buruh, ada juga karyawannya tidak di daftarkan menjadi peserta BPJS,” beber Popon kepada sukabumiupdate.com, Rabu (6/3/2019).

BACA JUGA: GSBI: Kalau Gak Bisa Selesaikan Masalah Buruh Jangan Harap Bupati 2 Periode

Dalam catatan pria berkacamata tersebut, di perusahaan yang karyawannya menjadi anggota SP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi tidak ada masalah dengan besaran upah yang ada sekarang. Padahal di perusahaan-perusahaan tersebut upahnya dibayar diatas upah minimum dan sudah berlaku struktur dan skala upah, serta status karyawannya hampir mayoritas sudah karyawan tetap. 

Menurut Popon, masalahnya selama ini cenderung ada pembiaran atau abai dari semua pihak terhadap perusahaan-perusahaan bermasalah tersebut.

“Sehingga melanggar hak normatif menjadi kecanduan, karena tidak ada sanksi dan tidak ada yang meluruskan termasuk dari pemerintah,” ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Sukabumi Bantah Tuduhan Tidak Bekerja Soal Kesejahteraan Buruh

Popon juga menyayangkan respon sebagian pengusaha yang seolah-olah melakukan propaganda upah terlalu tinggi sebagai penyebab tidak dibayarnya upah buruh dan pabrik tutup. Karena faktanya, lanjut Popon, sebagian perusahaan itu tidak pernah membayar upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sementara perusahaan-perusahaan yang selama ini membayar upah dengan benar bahkan diatas upah minimum buktinya masih berjalan dengan baik. 

“Proganda karena upah tinggi akan menyebabkan ancaman PHK, merupakan langkah yang keliru dan akan merusak iklim investasi dan iklim kerja di Sukabumi," tegasnya.

BACA JUGA: Terpaksa Berhenti Jadi Buruh Garmen, Maya Asal Lengkong Sukabumi Sudah 14 Bulan Lumpuh

"Apalagi dengan format pengupahan yang ada saat ini perusahaan bisa melakukan perencanaan dengan baik. Karena bisa dihitung dan dikalkulasi dari awal berapa biaya raw materil, berapa ongkos produksi dan berapa harga pokok produksi dan sebagainya baik yang bersifat biaya tetap maupun biaya tidak tetap," tandas Popon.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)