SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengklaim tingkat penyelewengan dana desa (DD) menurun. Potensi penyelewengan dana desa dapat diminimalisir karena banyak pihak yang mengawasi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Eko usai menghadiri sosialisasi kerjasama dan pembentukan pertashop dan BUMN Shop, di Hotel Augusta Cikukulu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (5/12/2018) malam. Ia juga menjelaskan sejumlah capaian yang berhasil diperoleh dari dana desa.
"Penyelewengan dana desa turun. Jadi kalau meningkat itu enggak bener. Karena saya keras dana desa juga diawasi oleh banyak pihak. Media ngawasi, masyarakat, kepolisian, kejaksaan, NGO. Jadi dana desa enggak bakal bisa, kalau ada oknum dijamin bisa ditangkap," ujarnya.
BACA JUGA: Pertama di Indonesia, BUMDes Kabupaten Sukabumi Garap Program BUMN
Dalam sambutannya, Menteri Eko menjelaskan bahwa kasus hukum terhadap penggunaan dana desa menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Hasilnya, Kementerian Desa PDTT menyepakati nota kesepahaman bersama kepolisian dan kejaksaan. Kepala desa yang melakukan kesalahan hanya sebatas administratif tidak bisa dikriminalisasi.
"Ini instruksi presiden. Karenanya dengan adanya MoU itu, tidak ada lagi kepala desa yang dikriminalisasi," imbuhnya.
"Bahkan pak kapolri ketat, kalau ada oknum kepolisian main-main dengan dana desa bukan hanya diberhentikan, tapi juga akan dipidanakan dan atasan langsung dicopot," tambahnya.
Ia menjelaskan, selama 4 tahun terakhir pemerintah telah menggelontorkan dana desa lebih dari Rp 180 triliun. Besarannya anggarannya meningkat setiap tahun, mulai dari Rp 20,67 triliun, Rp 46.98 triliun, hingga Rp 60 triliun.
"Dan tahun depan Insya Allah tahun depan akan dinaikan menjadi Rp 70 triliun. Plus dana kelurahan Rp 3 triliun," tuturnya.
Menteri Eko juga menyampaikan terimakasih atas meningkatnya penyerapan dana desa yang tahun lalu sudah mencapai 98 persen. "Tahun Insya Allah 99 persen," harapnya.
BACA JUGA: Kemendes Minta BUMDes Jangan Jadi Predator Usaha di Desa
Selama empat tahun terakhir, melalui program dana desa masyarakat sudah membangun lebih dari 158 ribu kilometer jalan desa, 1 juta unit sarana air bersih, lebih dari 175 ribu sarana MCK, serta puluhan ribu Paud, Polindes, Posyandu, dan Irigasi.
"Itu kerja keras yang luas biasa, tolong dipertahankan," tutur Eko dalam sambutannya dihadapan para undangan termasuk kepala desa se-Kabupaten Sukabumi.
"Saya berterima kasih dalam waktu empat tahun ini desa bisa membangun sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Ini juga diakui oleh negara-negara lain di dunia, saat ini ada 23 negara yang mengirim delegasi untuk belajar model pembangunan desa di Indonesia," tuturnya.