SUKABUMIUPDATE.com - Warga pesisir Ujunggenteng di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menyebut dua kali merasakan guncangan gempa pada Jumat petang tadi (4/2/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. BMKG juga mencatat ada dua gempa di samudra hindia selatan Sukabumi dengan selang waktu kurang lebih 19 menit.
Sudiar Efendi, warga pesisir di Kampung Ujunggenteng menyebut gempa Jumat petang getaran cukup kuat. "Ada dua kali getaran yang saya rasakan, tak lama waktunya," jelas Sudiar kepada sukabumiupdate.com, melalui pesan singkat.
Ia juga melaporkan kondisi pantai pasca gempa terlihat normal. "Info yang kami dapat dari BMKG gempa ini tidak berpotensi tsunami. Kondisi laut normal," lanjutnya.
BMKG mencatat ada dua gempa dangkal. Pertama pukul 17:10:45 WIB mag:5.5, di 7.48 LS,105.92 BT atau di perairan samudra hindia 71 km barat daya Bayah Banten, dengan kedalaman 10 Km. Gempa ini guncangannya dirasakan cukup luas.
Baca Juga :
Lalu terdeteksi gempa susulan, pada pukul 17:29:51 WIB atau kurang lebihg selang 19 menit dai gempa pertama. Dengan lokasi 7.43 LS - 106.04 BT atau di perairan samudra hindira 60 KM Barat Daya Bayah Banten dengan kedalaman 17 Km.
BMKG menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal ), dengan parameter sesar yaitu bidang nodal 1 strike 98,17°; dip 82,84°; rake -149,38°; dan bidang nodal 2 strike 3,95°; dip 59,64°; rake -8,31°.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Palabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkas Bitung, Cireunghas, Cikeusik dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Tangerang Selatan, Parung Panjang dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," tulis BMKG.