SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah peneliti dari Universitas Oxford, Inggris baru-baru ini mengumumkan penemuan jenis HIV yang sangat mematikan. Jenis varian ini telah mengintai di negara Belanda selama beberapa dekade.
Melansir dari suara.com, ahli epidemiologi Oxford, Chris Wymant mengatakan, tetapi karena efektivitas pengobatan modern, masyarakat diminta tidak perlu khawatir.
Ia menyebut, bahwa pasien yang terinfeksi varian VB memiliki tingkat virus 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi dalam darah dibanding yang terinfeksi varian lain.
Ini juga membuat lebih banyak virus masuk ke tubuh dan membuat sistem kekebalan tubuh cepat turun.
Namun, ia juga menemukan bahwa setelah memulai pengobatan, individu dengan varian VB memiliki pemulihan sistem kekebalan dan kelangsungan hidup yang serupa dengan individu dengan varian HIV lainnya.
“Tidak ada alasan untuk khawatir dengan varian virus baru ini,” kata Chris Wymant.
Varian baru ini muncul pada awal 1990-an di Belanda, tetapi mulai menurun sekitar 2010.
Chris Wymant menuturkan, Karena intervensi modern tampaknya masih bekerja pada varian tersebut, pihaknya percaya bahwa pengobatan HIV yang meluas di Belanda tidak berkontribusi pada evolusi virus dan deteksi dini serta pengobatan adalah yang terpenting.
“Temuan kami menekankan pentingnya pedoman Organisasi Kesehatan Dunia bahwa individu yang berisiko tertular HIV memiliki akses ke tes rutin untuk memungkinkan diagnosis dini, diikuti dengan pengobatan segera,” imbuhnya.
Baca Juga :
Makalah penelitian yang dibuat Wymant itu mendukung teori bahwa virus dapat berevolusi menjadi lebih ganas, sebuah gagasan yang dihipotesiskan secara luas dan hanya sedikit contoh dunia nyata yang telah ditemukan. Varian Delta dari novel coronavirus adalah contoh terbaru lainnya.
"Penemuan varian HIV karenanya harus menjadi peringatan bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri mengatakan virus hanya akan berevolusi menjadi lebih ringan," kata Wymant.
Secara total, tim dari Oxford menemukan 109 orang terinfeksi varian VB, dengan hanya empat yang tinggal di luar Belanda, tetapi masih di Eropa Barat.
Sumber: suara.com