SUKABUMIUPDATE.com – Taman Tugu Megalodon jadi icon baru Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemerintah daerah membangun replika fosil rahang megalodon, sebagai penanda kawasan yang berdasarkan penelitian diduga jadi tempat bermainnya hewan purba tersebut pada masa 23 juta - 12 juta tahun yang lalu (miosen).
Sejak mulai dibangun, banyak warga yang menyempatkan berfoto dan mendekati tugu tersebut, kendati proses pembangunannya belum tuntas 100 persen.
Baca Juga :
"Tugu megalodon tersebut totalnya berukuran 4 kali 3 meter, adapun ukuran replika rahang hiu 3 kali 3 meter. Sedangkan pengerjaan sudah mencapai 85 persen," ucap Wakil Badan Pengelola Geopark Ciletuh - Palabuhanratu, Muhammad Teguh kepada sukabumiupdate.com, Senin 20 September 2021.
Replika ini dibuat sesuai dengan apa yang ditemukan oleh masyarakat Desa Gunung Sungging, lanjut M Teguh, bahkan sampai giginya disesuaikan dengan penemuan yakni berjumlah ada 242 buah.
“Begitupun dengan lantai tugunya memakai alas dari batu andesit Jampang yaitu dari Puncak Suji, Ciracap. Di Sebelah kanan dari depan ada replika batuan pembawa fosil dari formasi Cibodas. Pada malam hari ada penerangan berupa lampu tembak 2 titik, fokus pada rahang, juga ada neon boks,” jelas Teguh.
Taman tematik ini dibangun untuk menandai Surade, sebagai salah satu kecamatan di wilayah Geopark Ciletuh Palabuahnratu yang memiliki potensi geosite. Desa Gunung Sungging di Surade jadi salah satu area penelitian utama keberadaan Megalodon di Sukabumi.
Baca Juga :
Ini juga jadi salah satu syarat atau rekomendasi dari Unesco Global Geopark, terkait Visibility (penampakan fisik) dari kawasan Geopark. “Rencana hari Rabu mendatang taman ini rampung," jelasnya.
Lalu apa tanggapan warga soal taman dan tugu replica rahang megalodon ini? Warga Kelurahan Surade, Iman Budoy mengaku bangga dengan keberadaan icon baru ini, sebagai bentuk penataan yang bernilai oleh pemerintah daerah. "Banyak terimakasih kepada Pemda melalui Disperkim yang telah menata Surade. "Alhamdulillah, tadi juga sudah mulai banyak warga yang merasa bangga, bahkan menyempatkan berfoto," pungkasnya.