SUKABUMIUPDATE.com - Lahan seluas 888 hektare sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Cikidang - Cibadak, Kabupaten Sukabumi tengah dibidik untuk dijadikan tempat pembangunan Bukit Algoritma atau Silicon Valley.
BUMN konstruksi PT Amarta Karya telah menandatangani kontrak dan akan menggarap pekerjaan pengembangan di KEK tersebut. Kontrak pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan, dengan nilai total diperkirakan 1 miliar euro atau setara Rp 18 triliun.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan salah satu negara di Amerika Utara telah menyatakan komitmennya untuk menjadi Investor proyek Silicon Valley atau Bukit Algoritma di Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Bahkan negara-negara Eropa dan Asia pun diklaim siap jadi pemodal.
Namun, tak sedikit publik yang masih bertanya, apa itu Silicon Valley? Akan seperti apa Silicon Valley atau Bukti Algoritma Cikidang Sukabumi?
Merujuk laman ensiklopedia bebas Wikipedia, nama Silicon Valley atau Lembah Silikon merupakan sebuah julukan untuk kawasan selatan di San Fransisco, California, Amerika Serikat, di mana di kawasan tersebut terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang komputer dan semikonduktor.
Silicon Valley sendiri adalah tempat Apple, Google, Facebook, Netflix, dan banyak perusahaan serupa berada, yang jika digabung nilai mereka bisa mencapai triliunan dolar. Selain itu ada Adobe Systems, Cisco Systems, eBay, Hewlett-Packard, Intel dan Yahoo!.
Jika dilihat dari data, Valley adalah kawasan seluas 4.801 kilometer persegi dengan tiga juta orang, di mana 38 persen di antaranya dilahirkan di luar Amerika Serikat. Dihitung per kapita, Silicon Valley adalah salah satu tempat terkaya di dunia, lebih kaya dari banyak negara.
Baca Juga :
Nama Silicon Valley pertama kali digunakan oleh Ralph Vaerst, entrepreneur sukses di Central California.
Penggunaan secara tertulis pertama kali oleh Don Hoefler, teman Ralph Vaerst, yang menggunakan nama ini sebagai judul sebuah artikel seri di koran mingguan Electronic News, dalam artikel berjudul "Silicon Valley in the USA" dan dimulai pada edisi 11 Januari 1971.
Melansir Tirto.id, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut pembangunan Silicon Valley harus berdasarkan tiga komponen, yaitu universitas sebagai lembaga riset, industri yang menggunakan hasil riset, dan investor.
"Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah Silicon Valley itu hanya gimmick branding saja. Jadi tetap, niatnya saya respon saya dukung, tapi hati-hati kepada semua orang yang dikit-dikit bilang mau bikin Silicon Valley," kata Ridwan Kamil.
Budiman Sudjatmiko, Komisaris PTPN V sekaligus Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya, menjelaskan bahwa Bukit Algoritma akan dibuat seperti Silicon Valley Amerika Serikat yang menjadi kantor pusat berbagai perusahaan teknologi global.
Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga. Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare. Rencananya, groundbreaking atau pelatakan batu pertama digelar pada Mei mendatang.