SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melakukan kajian empirik terkait gempa bumi zona megathrust selatan Pulau Jawa yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Hipotesanya, BPBD memprediksi tsunami mungkin terjadi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, dilihat dari seringnya terjadi gempa di wilayah tersebut.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman mengatakan, sebelumnya kajian ilmiah dilakukan oleh ITB yang menerangkan akan terjadi gelombang besar di pantai laut selatan. Setelah kajian lebih lanjut dilakukan BPBD Kabupaten Sukabumi tak menampik kemungkinan fenomena alam itu bisa terjadi.
BACA JUGA: Delapan Alat Deteksi Tsunami di Sukabumi Rusak, BPBD Siapkan 12 Perangkat Intensity Meter
"Apa lagi sudah dikaji oleh ITB, kita yakin dan percaya karena di Sukabumi atau di pantai laut selatan ini ada megathrust dan ini adalah sumber bencana. Apabila terjadi aktivitas patahan zona megathrust, itu yang menimbulkan bencana gempa bumi yang disertai bencana tsunami," kata Maman saat diwawancarai sukabumiupdate.com, di Posko Tanggap Bencana Banjir Bandang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (29/92/2020).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah menyiapkan segala upaya mitigasi. Ia menyebut, masyarakat yang berada di pesisir laut selatan Sukabumi akan lebih diberi pemahaman tentang bagaimana langkah yang mesti dilakukan manakala bencana itu terjadi, sebagai upaya mengurangi risiko bencana.
"Yang kita siapkan itu langkah-langkah evakuasi, kita juga membuat jalur evakuasi, kita membentuk desa tangguh bencana. Yang lebih penting kita juga sudah melakukan kegiatan semacam simulasi bencana di daerah selatan Sukabumi," tuturnya
BACA JUGA: BMKG: Akhiri Kepanikan Terkait Potensi Gempa Megathrust
Maman memaparkan, jika dilihat dari letak geografis, daerah yang paling berisiko tinggi bencana itu terjadi bencana adalah wilayah yang menghadap langsung ke laut selatan Pulau Jawa, seperti Kecamatan Pelabuhanratu, Cisolok, Cikakak dan Tegalbuled.
Maman mencatat, alat peringatan dini tsunami atau Early Warning System (EWS) telah dipasang di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tegalbuleud, Ciracap dan Palabuhanratu. Masing-masing kecamatan dipasangi empat alat EWS.
"Karena dana pemeliharaan alat tersebut cukup besar, beberapa ada yang rusak di Palabuhanratu, tapi kita akan usahakan untuk terus mengecek semua alat itu," tandasnya.