SUKABUMIUPDATE.com - Jujun Junaedi (41 tahun) perakit helikopter asal Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi terus melakukan penyempurnaan pada bagian-bagian helikopternya agar dapat segera diuji coba.
"Semua item sudah ada, cuman pembuatan helikopter ini masih proses assembling. Assembling itu adalah pengoptimalan item-item yang terpasang di helikopter. Karena kita bukan barang pabrikan, jadi selalu ada pergeseran-pergeseran item dan itu yang sedang disempurnakan," ujar Jujun kepada sukabumiupdate.com, Senin (27/1/2020).
BACA JUGA: Helikopter From Cibubuay Sukabumi Harus Terbang! Bantu Jujun Sempurnakan JN77GM
Jujun menjelaskan, terdapat perubahan pada sistem di bagian penyambung mesin ke baling-baling belakang helikopter. Bagian tersebut sebelumnya menggunakan karet panbel, namun ketika diuji coba terdapat penurunan tenaga yang membuat baling-baling belakang tidak bekerja optimal. Kini bagian tersebut menggunakan sistem gardan.
"Ternyata panbel itu tidak efektif. Itu disebabkan karena karet penbel yang tidak cocok dan memicu getaran," terangnya.
BACA JUGA: LAPAN: Helikopter dari Cibubuay Sukabumi Tunda Uji Terbang, Apa Langkah Jujun Selanjutnya?
Perubahan-perubahan itu menjadi faktor Jujun terus memundurkan jadwal uji coba helikopternya. Sebelumnya Jujun merencanakan uji terbang helikopter rakitan bermesin genset pada akhir tahun 2019 lalu.
Ia mengaku perubahan tersebut bukan suatu kegagalan baginya, namun itu pembuktian untuk dirinya karena telah menemukan part yang tidak cocok untuk pembuatan ini. Ketika transisi sistem tersebut harus dilakukan maka perlu penggambaran ulang. Karena material untuk helikopter itu tidak hanya kuat tapi itu harus ringan juga.
BACA JUGA: Menristek Tanggapi Helikopter Rakitan Jujun, Habibie From Cibubuay Sukabumi
"Banyak yang menanyakan kapan bisa terbangnya? saat ini saya tidak bisa menjanjikan. Karena pembuat helikopter itu ilmu pasti, dan sangat pernuh perhitungan," ucapnya.
Dalam hal ini, Jujun menegaskan akan tetap konsisten dengan helikopter bernama Gardes JN 77 GM itu. Ia pun termotivasi dengan Chaerul, perakit pesawat jenis ultralight dari Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seperti diketahui Chaerul berhasil terbang dengan ultralight rakitan bermesin motor 2 tak. Namun tak terlintas niat dibenak Jujun untuk membuat pesawat ultralight.
"Tidak ada niatan beralih membuat ultra light. Karena tingkat kesulitannya lebih tinggi membuat helikopter," tandasnya.