SUKABUMIUPDATE.com - Terdorong dari rasa peduli kepada teman dan saudaranya yang sering mengeluh karena pemakaian listriknya boros. Alpin Nugraha, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi berhasil ciptakan sebuah sistem pemantau dan pengontrol konsumsi listrik peralatan elektronik rumah tangga.
Sistem tersebut, ia ciptakan melalui sebuah penelitian berjudul Sistem Monitor dan Kontrol Konsumsi Listrik Rumah Tangga Berbasis Internet of Things (IoT) dan Android. "Dalam penelitiaan ini, baru tiga alat elektronik yang saya jadikan sample, yaitu televisi (TV), dispenser, dan pompa air," kata Alpin kepada Sukabumiupdate.com, Senin (26/8/2019).
Sistem yang dibangun Alpin mampu mengetahui jumlah konsumsi listrik tiga alat elektronik tersebut secara real time. Dan jika pengguna menilai konsumsi listriknya sudah tinggi, maka sistem bisa mematikan aliran listriknya melalui aplikasi android.
"Sistemnya terdiri dari gabungan hardware berbahan komponen elektronik yang saya rakit sendiri dan mobile application berbasis android yang saya beri nama MonCon singkatan dari Monitor dan Control, fiturnya disesuaikan kebutuhan penelitian," ujar mahasiswa semester delapan tersebut.
BACA JUGA: Mahasiswa NPU Sukabumi Ciptakan Mobile Application Untuk Monitoring Unit Pembangkit Listrik
Untuk teknis kerjanya, Alpin menjelaskan dengan cara memasang sensor arus dan sensor tegangan pada stop kontak yang digunakan oleh alat elektronik. Kemudian, hasil dari pembacaan sensor itu berupa jumlah pemakaian listrik dalam satuan KWH beserta biaya pemakaiannya dalam rupiah akan ditampilkan dalam MonCon.
"Dengan mengetahui jumlah pemakaian, pengguna dapat mengontrol alat elektronik dengan cara mematikan atau menyalakan relay melalui internet dari aplikasi ini," jelasnya.
Sedangkan untuk komponennya, dia merinci terdiri dari gabungan mikrokontrol Arduino Uno dan NodeMCU yang berfungsi sebagai pusat pengolahan data yang diterima dari sensor. Lalu, ada sensor tegangan ZMPT101B yang berfungsi untuk membaca besaran tegangan listrik dari PLN (dalam satuan volt) dan sensor arus ACS712 yang berfungsi untuk membaca besar arus listrik (dalam satuan ampere).
BACA JUGA: Arus Pendek Listrik Jadi Penyebab Kebakaran? Simak Penjelasan Dosen NPU Sukabumi!
“Selanjutnya, data arus dan tegangan akan dikalkulasi untuk mendapatkan total pemakaian daya listrik dalam satuan KWH," lanjut Alpin.
"Komponen terakhir ada relay modul sebagai alat kontrol yang berfungsi menyambung dan memutus aliran listrik pada stop kontak," imbuhnya.
Selama pembuatan, Alpin mengaku hanya menemui kendala pada proses pengkalibrasian sensor tegangan dan sensor arus. Proses pengkalibrasian, kata dia dibutuhkan berulangkali percobaan agar dihasilkan pembacaan sensor yang akurat.
"Pengkalibrasian itu dilakukan dengan membandingkan pembacaan pada energy meter dan pembacaan pada mikrokontroler. Sudah dites lewat pengujian, hasilnya kurang dari 5 persen erornya," ucapnya.
Meskipun apa yang dibangunnya belum sempurna, Alpin memiliki harapan bisa mengembangkannya agar bermanfaat secara luas oleh masyarakat."
"Dari awal harapan saya ingin membangun alat dan sistem yang dapat membantu mengontrol konsumsi listrik sehingga orang bisa lebih hemat dalam memakai listrik," pungkasnya.