SUKABUMIUPDATE.com - Keberadaan Gamelan Sari Oneng Parakansalak diketahui kini berada di Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang. Sejumlah seniman dan sejarawan asal Sukabumi memiliki impian, Gamelan tersebut bisa kembali pulang ke Sukabumi. Namun bagaimana kendala dan hambatan yang dialami mereka, sehingga hingga kini Gamelan Sari Oneng Parakansalak masih tetap tinggal di Sumedang.
Ketua Yayasan Dapuran Kipahare dan Kepala Riset dan Kesejarahan Soekabumi Heritages, Irman Sufi Firmansyah, menuturkan, bukan tanpa alasan pihaknya menginginkan Gamelan Sari Oneng Parakansalak tersebut kembali ke rumahnya di Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Semua berawal ketika sekitar tahun 1942 pada saat zaman penjajahan Jepang, keberadaan Gamelan Sari Oneng Parakansalak mendapatkan ancaman, dikarenakan pada saat itu Jepang mengincar semua bahan-bahan logam yang ada, Gamelan Sari Oneng Parakansalak diburu juga untuk dilebur dan dijadikan bahan pembuatan senjata pada saat itu.
BACA JUGA: Gamelan Sari Oneng Parakansalak dari Sumedang?
"Karena pada zaman itu juga, Jepang memberantas semua yang berhubungan dengan Belanda, administratur kebun teh Parakansalak pada saat itu yakni M.O.A Hugguenin menitipkan Gamelan Sari Oneng Parakansalak kepada Bupati Sukabumi pada saat itu yakni R.A.A Soeria Danoeningrat. Atas jasanya mengamankan dan menyembunyikan gamelan tersebut, akhirnya Gamelan Sari Oneng Parakansalak tersebut dihibahkan oleh M.O.A Hugguenin kepada R.A.A Soeria Danoeningrat," paparnya kepada sukabumiupdate.com, beberapa waktu yang lalu.
Irman menerangkan, lalu sekitar tahun 1975, saat R.A.A Soeria Danoeningrat meninggal dunia. Penerus dan keluarga besar Soeria Danoeningrat kebingungan untuk menyimpan gamelan tersebut, dikarenakan pada saat itu di Sukabumi tidak memiliki tempat untuk menyimpannya (Museum). Maka, dengan latar belakang Trah (Sekelompok individu yang saling memiliki hubungan kekerabatan satu-sama lain, red) daripada keluarga Soeria Danoeningrat merupakan Trah Sumedang (Keturunan Kerajaan Sumedang Larang, red), pihak keluarga membawa gamelan tersebut ke Sumedang lalu menitipkannya di Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang.
"Jadi sejak tahun 1975 sampai dengan sekarang tahun 2019, keberadaan Gamelan Sari Oneng Parakansalak itu ada di Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang. Tapi statusnya ditipkan, di sana tertera keterangan atau tulisan bahwa gamelan tersebut dititipkan oleh keluarga Soeria Danuningrat kepada pihak Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang," imbuhnya.
Irman menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk mencoba mengembalikan keharuman sejarah milik Sukabumi khususnya warga Parakansalak di Kabupaten Sukabumi tersebut. Sempat beberapa kali kesempatan pihaknya serta keturunan daripada Soeria Danungingrat, meminta kepada pihak Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, untuk mengembalikan gamelan tersebut kembali ke Sukabumi, namun kerap kali belum menemukan titik terang dan kesepakatan.
"Itu kan statusnya dititipkan, jadi bisa diambil lagi dong? Sayangnya, pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi tidak turut serta hadir membantu atau berperan dalam upaya mengembalikan gamelan ini," tegasnya.
BACA JUGA: Pabrik Teh Parakansalak Riwayatmu Kini
Menurutnya, peran Pemkab Sukabumi sangat dibutuhkan untuk tercapainya pengembalian daripada Gamelan Sari Oneng Parakansalak tersebut. Mulai dari melobi pihak keluarga Soeria Danuningrat agar meminta kembali kepada pihak Museum Prabu Geusan Ulun agar gamelan tersebut dimintai kembali oleh keluarga.
"Pemkab harus melobi ke pihak keluarga lagi untuk meminta kepada museum agar gamelan tersebut bisa dibawa kembali pulang ke Sukabumi, setelah itu bisa ditentukan dan menjadi pembahasan selanjutnya, apakah gamelan tersebut akan tetap menjadi hak milik pihak keluarga Soeria Danuningrat atau dititipkan, dihibahkan, diberikan kepada Pemkab Sukabumi," imbuhnya.
Selain itu, Irman berkata jika Gamelan Sari Oneng kembali ke Parakansalak, gamelan tersebut tidak akan dijadikan seperti pajangan atau koleksi saja. Menurutnya, di daerah Parakansalak sendiri, kini telah ada sebuah padepokanParakansalak yang berfungsi untuk mengangkat kembali keharuman Sari Oneng di masa lalu, meskipun Gamelan Sari Oneng Parakansalak yang aslinya sendiri belum kembali ke Parakansalak.
"Di sana mereka beli seperangkat alat-alat gamelan yang baru, tujuannya kembali melestarikan sisi kesenian tradisionalnya serta agar generasi selanjutnya dapat teredukasi bahwa dulu di Parakansalak itu punya sejarah yang sangat hebat dan membanggakan. Kalau Gamelan Sari Oneng Parakansalak kembali ke sini, gamelannya akan dimainkan kembali dan akan terus hidup, tidak sekedar menjadi pajangan saja," ujarnya.
Irman menambahkan, satu lagi permasalahan adalah, menurut informasi yang ia dapatkan juga bahwa sebelumnya memang benar pihak Museum Prabu Geusan Ulun dapat memberikan kembali gamelan tersebut namun mereka meminta syarat agar ada museum yang bisa menjadi rumah Gamelan Sari Oneng tersebut ditempatkan nantinya di Sukabumi.
"Kalau masalahnya sekedar museum, sebenarnya kita punya museum di Bojongkokosan, Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Tempatnya luas dan koleksinya masih sedikit, selain itu kalau gak salah pemerintah juga punya rencana mau membuat museum lagi, minimal dengan adanya rencana atau planning pembuatan museum itu kan nanti ada pembahasan termasuk isi atau koleksi museum nya juga, nah Gamelan Sari Oneng Parakansalak ini bisa menjadi list koleksi di museum baru nanti. Daripada dititipkan di tempat lain, mending di rumah sendiri, di sini di Sukabumi," pungkasnya.
Keterangan: Tulisan bersambung