SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkan kamu berpikir bagaimana jika pesawat terbang tersambar petir? mengingat petir dapat mengakibatkan kerusakan parah saat menyambar suatu benda.
Saat terbang, pesawat akan terbang hingga ribuan kaki di atas permukaan bumi sehingga kemungkinan pesawat tersambar petir sangat tinggi.
Mengutip laman engineerine.com, petir menyambar Bumi sekitar 40 hingga 50 kali setiap detik di seluruh dunia dan diketahui juga bahwa rata-rata lebih dari 100.000 pesawat komersial lepas landas setiap hari di seluruh dunia. Ini berarti ada lebih dari satu pesawat lepas landas setiap detik!
Baca Juga :
Angka tersebut menunjukkan jika kemungkinan petir menyambar pesawat sangat tinggi.
Seberapa Berbahaya Sambaran Petir bagi Pesawat?
Dalam kebanyakan keadaan, sambaran petir di pesawat tidak menyebabkan kerusakan fisik yang berarti atau mempengaruhi keselamatan pesawat. Petir lebih cenderung menyambar ujung sayap atau hidung pesawat.
Setelah itu, muatan melewati logam pesawat dan keluar di lokasi yang berbeda, seperti ekor.
Kemudian akan menuju ke sisi lain dari struktur awan. Namun, jika petir tidak dapat menemukan polaritas yang berlawanan, petir malah akan menyerang suatu titik di Bumi.
Penumpang dan awak di pesawat mungkin mengalami kilatan dan mendengar ledakan keras jika pesawat terjebak dalam peristiwa petir awan ke darat.
Kerusakan pesawat akibat sambaran petir ditentukan oleh berbagai parameter, termasuk jumlah energi yang dikeluarkan selama sambaran, posisi sambaran, titik keluar, dan durasi sambaran.
Dilansir dari aerotime.aero, satu kilatan cahaya dapat menghasilkan hingga 30.000 amp atau satu juta volt.
Akibatnya sambaran petir berpotensi merusak avionik, termasuk radar, transmisi, dan antena, tetapi juga dapat menembus badan pesawat hingga meninggalkan lubang kecil di bagian ekor.
Selain itu, kilatan petir sementara dapat membutakan awak pesawat , terutama di malam hari. Dalam kondisi yang lebih ekstrim, mati mesin pada pesawat dapat terjadi.
Bagaimana Awak Pesawat Meminimalisir Dampak Sambaran
Mengutip dari laman simpleflying.com, untuk meminimalisir dampak sambaran petir umumnya pilot akan menjaga jarak pesawat setidaknya 20 mil laut dari formasi awan cumulonimbus (lokasi awan padat) yang berpotensi memiliki badai petir.
Selain itu, para insinyur telah merancang pesawat sedemikian rupa agar mampu bertahan jika tersambar petir dengan cara mengatur agar petir mampu melewati permukaan pesawat tanpa menyebabkan kerusakan apa pun.
Seperti yang kita semua tahu, aluminium menghantarkan listrik, dan petir lebih mungkin mengenai hidung pesawat atau ujung sayapnya. Untuk itu, bagian-bagian ini biasanya terbuat dari bahan komposit, meskipun badan pesawat berfungsi sebagai sangkar Faraday.
Penggunaan komponen komposit dan logam menjadi semakin umum di pesawat modern.
Berbeda dengan logam, bahan komposit seperti laminasi serat karbon tidak mentransmisikan listrik. Akibatnya, bagian komposit yang rentan terhadap sambaran petir harus dilengkapi dengan tindakan pencegahan pencahayaan tambahan. Lapisan serat konduktif seperti mesh foil tembaga digunakan untuk mengarahkan aliran listrik.