SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin kamu pernah melihat pesawat terbang mengeluarkan asap putih saat sedang terbang tinggi di langit, asap itulah yang dinamakan contrails.
Fenomena ini akan terlihat jelas saat langit cerah, asap yang keluar di belakang pesawat tersebut akan menghilang secara perlahan atau menyebar dan berbentuk seperti awan panjang yang tipis.
Tapi pernahkah kamu bertanya kenapa pesawat menghasilkan asap putih tersebut saat terbang?
Melansir dari laman ilmuterbang.com, asap putih atau contrails merupakan kependekan dari condensation trails. Dalam bahasa indonesia disebut jakon atau kependekan dari jejak kondensasi.
Fenomena ini terjadi saat pesawat terbang tinggi di atas langit yang mengakibatkan seolah-olah pesawat mengeluarkan asap putih dari belakang ekornya hingga menyerupai awan dengan bentuk memanjang.
Contrails tercipta akibat proses kimia-fisika yang terjadi di atas langit. Saat pesawat mengudara di ketinggian tertentu, udara panas yang dihasilkan mesin pesawat akan bertemu dengan udara dingin di sekitar pesawat.
Pertemuan antara udara panas dari mesin pesawat dengan udara dingin di angkasa inilah yang akhirnya menghasilkan senyawa yang terkondensasi atau biasa disebut kondensat.
Fenomena contrails dapat terjadi saat pesawat berada di ketinggian lebih dari 8000 mdpl karena pada ketinggian itu suhu udara sangat dingin hingga mencapai suhu -40 sampai -55 derajat celcius.
Selain pertemuan udara panas dan dingin di angkasa, contrails juga disebabkan oleh kandungan bahan bakar pesawat.
Bahan bakar pesawat diketahui mengandung hydrocarbon yang terdiri dari senyawa hidrogen dan carbon.
Saat proses pembakaran, karbon dari sisa pembakaran mesin pesawat akan menghasilkan Karbon Dioksida (CO2) dan karbon Monoksida (CO). Kemudian hidrogen yang tidak terbakar secara sempurna oleh mesin akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan uap air dalam bentuk gas di angkasa.
Contrails ini ada yang cepat hilang dan ada juga yang bertahan lebih lama kemudian membesar membentuk awan tipis.
Hal itu dipengaruhi oleh perbedaan suhu gas buang pesawat dengan udara disekitarnya, semakin tinggi perbedaan suhu maka contrails akan bertahan lebih lama.
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi angin, jika angin bertiup cukup kencang makan contrails akan cepat menghilang.