SUKABUMIUPDATE.com - Penyanyi legendaris, Iwan Fals tertarik mengomentari fenomena kemarahan yang dimunculkan belakangan ini oleh pemudik dan pembeli barang online. Ia merasakan marah dan lontaran kata-kata kasar itu keluar dari mulut perempuan atau khususnya ibu-ibu alias emak-emak, termasuk di Sukabumi.
"Perasaan akhir-akhir ini di medsos, banyak emak-emak yang marah-marah ya, apa cuma perasaan saya saja," cuitnya pada Ahad, 16 Mei 2021.
Ada tiga perempuan yang menjadi pusat perhatian Iwan Fals. Pertama, perempuan yang mengumpat ke polisi ketika disuruh putar balik di Sukabumi saat nekat mudik. Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik untuk mencegah penularan Covid-19. Si ibu itu melakukan kekerasan verbal dengan memaki polisi dengan menggunakan nama hewan.
Perempuan kedua adalah ibu-ibu sudah sepuh bersama putrinya yang memesan baju secara online dan membayarnya dengan sistem COD atau cash on delivery. Saat kurir mengantarkan barang yang dipesan, ia membuka bungkusan itu dan menolak membayarnya dengan alasan barang yang dipesan tak cocok. Bukannya beritikad baik, ibu dan anak itu justru memaki kurir yang tidak tahu apa-apa dan mengumpat dengan kata dan kalimat amat tak sopan.
Yang ketiga, menurut Iwan adalah perempuan yang marah saat mau ke Anyer. Ia memaki polisi yang melarangnya pergi dan bersikap arogan.
Sebelum mencuit tentang kecenderungan perempuan yang mudah marah dengan melakukan kekerasan verbal, Iwan juga mengunggah foto tangkap layar saat ibu sepuh itu memaki kurir COD. "Ada yang punya cerita sama dengan ibu ini," cuit Iwan Fals pada Ahad, 16 Mei 2021. Iwan ingin memancing diskusi dengan para pengguna Twitter yang mengikutinya.
Belakangan, ibu-ibu yang disuruh putar balik di Sukabumi dan di Anyer sudah didatangi polisi. Kedua ibu itu meminta maaf atas perlakuan kasar mereka kepada polisi. Adapun si ibu dan anak yang memesan barang online dan memaki kurir hingga kini belum ditemukan rumah dan akun media sosialnya.
Sebelum Iwan Fals melontarkan kegundahannya melihat ibu-ibu belakangan ini melakukan kekerasan verbal, kegusaran serupa diungkapkan pengacara, Hotman Paris. Pengacara flamboyan itu tak terima melihat petugas kepolisian dimaki oleh pemudik. Ia meminta polisi menangkap dan memproses perempuan yang memaki polisi ketika diminta putar balik di Sukabumi, Jawa Barat.
SUMBER: TEMPO.CO