SUKABUMIUPDATE.com - Nama Benyamin Sueb mungkin kurang dikenal oleh anak-anak sekarang, namun seniman legendaris dari betawi ini sangat populer pada masanya termasuk warga Sukabumi mungkin ada yang mengidolakan sosok yang berperan sebagai Babe dalam serial Si Doel Anak Sekolahan.
Mengutip dari Tempo.co, dalam serial Si Doel Anak Betawi, Babe yang diperankan oleh Benyamin Sueb menjadi salah satu tokoh yang legendaris dengan celetukan-celetukan khasnya.
Benyamin Sueb yang lahir dan besar di lingkungan Betawi memang besar dan bertumbuh di lingkungan yang dekat dengan dunia seni.
Dalam buku Kompor Mleduk Benyamin S: Perjalanan Karya Legenda Seni Pop Indonesia, disebutkan bahwa Benyamin Sueb lahir pada 5 Maret 1939 di Kemayoran, Jakarta. Ia merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara pasangan Suaeb-Aisyah. Benyamin Sueb kehilangan ayahnya ketika ia berusia dua tahun.
Sejak kehilangan ayahnya, kondisi keluarganya menjadi tidak menentu dan pada usia tiga tahun ia diberikan izin untuk ngamen dan hasil ngamen tersebut digunakan untuk biaya sekolah kakak-kakak Ben.
Bahkan, Ben sejak kecil sudah membuat orkes bersama tujuh kakak-kakaknya yang diberi nama Orkes Kaleng. Kesenangan dalam ngamen membuat bakat seni dalam diri Ben tumbuh dan berkembang. Ketika beranjak remaja, Ben bergabung bersama grup Naga Mustika dan membuat namanya melambung menjadi salah satu penyanyi terkenal.
Selain itu, di Naga Mustika juga, Ben berduet dengan Ida Royani yang membuatnya semakin populer dalam dunia musik Indonesia.
Kesuksesan dalam dunia musik membuat Ben mendapatkan tawaran untuk bermain film, antara lain Banteng Betawi, Biang Kerok, dan serial Si Doel Anak Betawi. Perannya dalam setiap film yang ia mainkan selalu membekas dan memiliki ciri khas yang unik.
Bahkan, ia pernah mendapatkan Piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik dalam film Intan Berduri.
Kecintaan dan kepeduliannya terhadap seni Betawi pun ia tunjukkan melalui lagu-lagu yang dibuatnya. Ia merilis banyak lagu yang menceritakan kehidupan masyarakat Betawi. Bahkan, kritikus musik, Remy Sylado, menyebutkan bahwa ketika ingin mengetahui kehidupan Betawi dan kehidupan di Jakarta dengarkan saja lagu-lagu Benyamin Sueb.
Bahkan, kepedulian Ben terhadap kesenian Betawi ia tunjukkan ketika ia mendirikan Bens Radio pada 5 Maret 1990. Radio tersebut merupakan radio etnik yang bercerita dan menggali informasi mengenai budaya Betawi.
Benyamin Sueb meninggal pada 5 September 1995, ia menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung. Walaupun telah tiada, karya-karya Benyamin Sueb tetap membekas dan ia menjadi legenda dalam dunia seni Betawi. Bahkan, namanya diabadikan menjadi nama salah satu jalan di Kemayoran.
SUMBER: TEMPO.CO/EIBEN HEIZIER