SUKABUMIUPDATE.com - Tipes atau demam tifoid adalah salah satu penyakit yang umum dialami oleh orang Indonesia. Namun, barangkali Anda juga sering mendengar seseorang didiagnosis menderita tifus. Sebagian besar orang beranggapan bahwa keduanya sama. Faktanya, tipes dan tifus adalah dua penyakit yang berbeda.
Melansir dari tempo.co, tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Penularannya juga bisa melalui orang lain yang terinfeksi bakteri tersebut. Biasanya, anak kecil lebih rentan terkena penyakit tipes karena daya tahan tubuhnya cenderung lemah dan belum bisa menjaga kebersihan dengan baik saat makan.
Berbeda dengan tipes, penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi atau R. Prowazekii. Bakteri ini dibawa oleh ektoparasit seperti kutu atau tungau pada tikus, kucing, maupun hewan lain kemudian menginfeksi manusia.
Selain disebabkan oleh bakteri yang berbeda, tipes dan tifus juga memiliki gejala yang berbeda.
Melansir dari Passport Health, berikut gejala yang dialami oleh seseorang yang menderita tipes dengan tifus di antaranya:
Tipes atau demam tifoid: Sakit perut, ruam pada permukaan kulit, demam tinggi, batuk, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, kedinginan, lemas dan lesu, tekanan darah rendah, nafsu makan menurun.
Tifus: Nyeri perut, agitasi, tinja berdarah, menggigil, kebingungan, delirium, halusinasi, kelelahan, mengalami mimisan.
Mengutip dari Hospitality Health, gejala tifus biasanya datang secara tiba-tiba. Sedangkan gejala pada demam tifoid atau penyakit tipes cenderung muncul secara bertahap selama beberapa hari bahkan beberapa minggu setelah terpapar bakteri.
Penderita tipes biasanya mengalami gejala yang terkadang hilang dan muncul lagi.
Pengobatan, Pencegahan, dan Penyebaran
Pengobatan penyakit tifus adalah menggunakan cairan dan elektrolit serta antibiotik tingkat rendah. Sedangkan pencegahan tifus lebih sulit daripada tipes. Yaitu membutuhkan berbagai cara untuk mengusir hewan pembawa bakteri. Selain itu, seseorang juga harus menjaga kebersihan.
Pengobatan penyakit tipes adalah antibiotik dan beberapa pasien memerlukan cairan intravena serta oksigen. Sedangkan pencegahan bisa dilakukan melalui vaksinasi dan menghindari makanan dan minuman dari sumber yang berkemungkinan terkontaminasi. Menjaga kebersihan juga perlu dilakukan.
Penyebaran kedua jenis penyakit ini juga berbeda. Tifus tidak menyebar dari orang ke orang. Terdapat tiga jenisnya, yaitu epidemik yang disebarkan oleh kutu tubuh, endemik yang disebabkan oleh kutu kucing atau tikus, dan scrub tifus yang disebarkan oleh tungau.
Sementara tipes dapat menyebar dari orang ke orang. Begitu memasuki tubuh seseorang, bakteri akan berkembang biak dengan cepat dalam aliran darah. Seseorang yang menderita tipes bisa menularkan penyakit kepada orang lain, bahkan ketika mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
Sumber: tempo.co