Wajib Tahu, Ini yang Membedakan Demam Akibat DBD dan Covid-19

Sabtu 07 Agustus 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Demam berdarah dengue (DBD) dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang memiliki gejala mirip, yaitu terjadinya demam pada awal infeksi. Hal ini membuat sebagian masyarakat kesulitan membedakan mana demam akibat DBD dan Covid-19.

Ada baiknya masyarakat mencari tahu perbedaan antara demam akibat DBD dan Covid-19 agar pertolongan pertama yang diberikan tepat sasaran. Terlebih di tengah pandemi virus corona kasus DBD di Indonesia masih tinggi. Dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, hingga April 2021 terdapat 6.122 kasus kumulatif DBD di seluruh Indonesia.

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Erni Juwita Nelwan, mengatakan gejala demam akibat DBD dan Covid-19 bisa dibedakan. “Demam pada DBD, fase demam terjadi akibat diremia. Artinya di dalam darah ada virus yang beredar,” katanya dikutip dari laman Indonesia Baik, Jumat, 6 Agustus 2021.

Erni menjelaskan demam akibat DBD sulit diturunkan oleh obat penurun panas karena penyebabnya pirogen eksogen yang berasal dari luar tubuh seperti mikroorganisme dan toksin. Demam akibat gigitan nyamuk aedes aegypti betina terjadi dalam rentang waktu sekitar tiga hari. Selain itu, gejalanya ditandai dengan suhu tubuh yang langsung melonjak tinggi karena virus sudah berinkubasi.

Penyakit DBD memiliki karakteristik sakit kepala yang khas, yaitu sakit di sekitar kening atau di belakang bola mata pada orang dewasa. Sementara pada anak-anak, penyakit DBD menyebabkan demam tinggi secara mendadak dan menyebabkan ruam merah yang khas pada wajah.

Pada penyakit DBD, hari pertama hingga ketiga adalah fase demam. Sementara fase kritis berlangsung antara hari ketiga sampai keenam. Hari keenam hingga selanjutnya merupakan fase penyembuhan.

Sementara demam yang terjadi pada pasien Covid-19 disertai dengan adanya gejala respirasi yang dominan seperti sesak nafas, batuk, susah menelan, dan anosmia.

Fase demam pada kasus Covid-19 pun berbeda dengan fase pada DBD. Pada minggu pertama, pasien akan merasakan demam. Kemudian pada akhir minggu pertama akan muncul gejala respiratorik seperti sesak nafas, batuk, dan pilek. Di hari ke-5 hingga ke- 7 ini lah biasanya gejala yang dialami pasien Covid-19 semakin berat.

Sumber: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa