Stigma Toxic Masculinity dan Kesehatan Mental Laki-laki

Sabtu 05 Februari 2022, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kesehatan mental dapat menyerang siapa saja dan tak pandang bulu, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.

Menurut Laporan Riskesdas Republik Indonesia menunjukan data per tahun 2018 bahwa 69% orang Indonesia mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia (tidak terlampir klasifikasi genre), 61% Depresi sekira 4,7 % dialami laki – laki dan 7,4 % dialami oleh perempuan dan gangguan emosional 9,8%, 7,6% dialami oleh laki – laki dan 12,1% dialami oleh Perempuan.

Baca Juga :

Secara angka, kesehatan mental kerap dialami oleh perempuan, tak sedikit juga dialami oleh laki-laki. Namun fakta lain membuktikan jika banyak laki-laki yang enggan berbicara tentang kesehatan mental mereka.

Contoh di bidang psikologi khususnya kesehatan mental, cenderung didominasi oleh kaum perempuan. Di kalangan Mahasiswa, jurusan psikologi pun jumlah mahasiswanya hampir selalu menunjukkan perbandingan yang kontras antara perempuan dan laki-laki. 

Kebanyakan aktivis di bidang kesehatan juga perempuan ketimbang laki-laki. Lebih jarang mencari bantuan profesional dibanding perempuan

Padahal pada kenyataannya laki-laki tiga kali lebih banyak daripada perempuan, meninggal karena bunuh diri. Data di atas juga menunjukkan bahwa tak sedikit diantara mereka yang mengalami gangguan mental.

Lalu apa penyebabnya?

Toxic Masculinity

photoIlustrasi toxic masculinity - (iStock)</span

Dalam sebuah studi yang dimuat di Journal of Psychology. Studi tersebut memberikan definisi toxic masculinity sebagai kumpulan sifat maskulin laki-laki dalam konstruksi sosial. 

Sifat maskulin tersebut difungsikan untuk mendorong laki-laki agar dapat dominasi, melakukan kekerasan, homofobia dan perendahan terhadap perempuan.

Dalam toxic masculinity, definisi maskulinitas yang lekat sebagai sifat laki- laki yang identik dengan kekerasan, agresif secara seksual dan tidak boleh menunjukkan emosi untuk dapat diterima di sekitarnya.

Jika digali lebih dalam bahwa kondisi tersebut sangat didukung penuh oleh kebudayaan Indonesia, dimana patriarkhal yang berpandangan bahwa laki-laki lebih kuat dan harus memimpin.

Stigma kultural tersebutlah yang kemudian menjadikan Laki-laki harus kuat, kuat secara fisik dan agresif, laki-laki tidak feminim yang artinya tidak emosional, dapat  mengerjakan segala hal sendirian serta laki-laki harus berkuasa, dimana laki-laki berjuang untuk memperoleh kekuasaan dan status.

Dalam kehidupan sehari-hari Toxic Masculinity dapat ditemukan dengan ciri-ciri berikut:

1. Laki-laki tidak boleh mengeluh dan menangis.

2. Self-care, self-love akan aneh jika diterapkan di laki-laki.

3. Dalam konflik cowok harus jantan dengan menunjukkan kekerasan (fisik maupun emosional).

4. Tidak beresiko (kebut-kebutan, obat-obatan terlarang, rokok) membuat laki-laki terlihat keren.

Adapun beberapa ciri atau perwujudan secara umum dari toxic masculinity yang kerap dilakukan maupun disematkan terhadap laki-laki:

1. Tidak boleh mengeluh dan menangis.

2. Melakukan tindak kekerasan pada orang lain.

3. Menunjukkan dominasi dan kekuasaan terhadap orang lain.

4. Melakukan kekerasan dan agresivitas seksual terhadap pasangan dan orang lain.

5. Merasa tidak perlu membela hak perempuan dan kaum marjinal lain.

6. Mengagungkan tindakan berisiko, seperti menyetir kendaraan dengan kecepatan tinggi dan mengonsumsi obat terlarang.

7. Enggan untuk melakukan aktivitas yang dianggap hanya milik perempuan, seperti memasak, menyapu rumah, berkebun, dan mengasuh anak.

Dari beberapa ciri dan perwujudan Toxic Masculinity, jika stigma tersebut masih di terapkan, maka bahaya dari Toxic Masculinity adalah:

1. Enggan pergi ke bantuan professional

2. Memendam emosi

3. Gangguan mental

4. Kekerasan sexual

5. Penyalahgunaan obat – obatan

6. Merasa sendirian

7. Terbebani dengan pikirannya

8. Empati rendah

Stigma Toxic Masculinity bisa dihindari dan dikurangi dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Psikoedukasi

Membaca dan menyebarkan psikoedukasi (edukasi psikologi). Untuk meningkatkan kesadaran  bahwa Toxic Masculinity itu hadir ditengah-tengah masyarakat dan hanya merupakan stigma. Psikoedukasi ini dapat juga diterapkan untuk mengedukasi anak-anak sejak dini.

Misal dengan memberikan edukasi bahwa anak laki-laki juga boleh untuk menangis ketika ada hal yang harus ditangisi.

Menghindari kalimat atau istilah yang menunjukkan bias gender missal dengan “jangan seperti anak perempuan!”

2. Self Awareness

Bisa memahami diri sendiri, seperti apa yang sedang dirasakan, apa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki.

Dengan self-awareness, kita dapat sadar akan perasaan, batasan dan apa yang lebih baik untuk kita sendiri, serta bila membutuhkan bantuan professional.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Entertainment31 Januari 2025, 12:30 WIB

Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana

Sidang perceraian perdana Sherina Munaf dengan Baskara Mahendra digelar pada Kamis, 30 Januari 2025 kemarin di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana (Sumber : Instagram/@baskaramahendra)
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar