SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah tes terbaru untuk penyakit kanker disebutkan dapat mendeteksi empat jenis kanker dalam satu kali pemeriksaan.
Tes ini dapat memprediksi kemungkinan berkembangnya kanker payudara, ovarium, serviks dan rahim pada perempuan.
Mengutip dari suara.com, keempat kanker tersebut merupakan kasus kanker yang paling banyak ditemukan di Eropa, bahkan dunia.
Jadi, semakin dini kanker terdeteksi maka akan semakin besar pula peluang untuk menyembuhkannya.
Orang-orang yang ditemukan memiliki risiko tinggi dari salah satu keempat kanker tersebut dapat dapat ditawarkan pemeriksaan rutin atau operasi untuk pengurangan risiko. Hal tersebut berpotensi mencegah ribuan orang terkena kanker setiap tahunnya.
Penelitian yang didanai oleh The Eve Appeal dan European Research Council, yang diterbitkan hari ini di Nature Communications, melihat penanda spesifik pada DNA manusia. Hal itu sebut sebagai “Metilasi DNA” dan dapat menunjukan seperti apa perkembangan sel tersebut dimasa depan.
Contohnya, selama hidup metilasi dapat berubah sebagai respons terhadap gaya hidup dan lingkungan, sehingga mempengaruhi bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap penyakit, seperti kanker.
Liz O'Riordan, seorang ahli bedah kanker payudara yang pernah menderita kanker payudara, mengatakan bahwa penelitian ini sangat menarik.
“Saat ini belum ada tes skrining kanker payudara pada perempuan di bawah usia 50 tahun. Jika tes ini dapat membantu mendeteksi perempuan dengan risiko tinggi terkena kanker payudara, ovarium, serviks dan rahim di usia yang lebih muda, itu dapat menjadi sebuah menjadi pengubah permainan," kata dia seperti dilansir dari The Sun.
Penelitian menunjukkan bahwa WID-Test mengungguli metode yang saat ini digunakan untuk menentukan risiko kanker payudara dengan menggabungkan informasi tentang varian genetik.
Metode saat ini ada mengidentifikasi 47,5 persen perempuan dengan kanker payudara dalam kelompok risiko tertinggi, sedangkan WID-Test mengalami peningkatan hampir 30 persen (29,1) dan mengidentifikasi 76,6 persen dari perempuan ini.
Demikian pula, untuk kanker ovarium, tes saat ini ada mengidentifikasi 35,1 persen perempuan dalam kelompok risiko tertinggi, sedangkan WID-Test mengidentifikasi 61,7 persen.
Prof Martin Widschwendter, Departemen Kanker perempuan, UCL, Inggris, mengatakan “Penelitian kami telah mengambil pendekatan yang sepenuhnya baru dan mengevaluasi risiko seseorang untuk lebih dari satu kanker dengan menilai beberapa jejak epigenetik yang berbeda dalam satu sampel skrining serviks.
"WID-Test akan mencari jejak kaki pada DNA perempuan saat dia menjalani hidup, merekam jejak yang dia ambil dan apakah dia menunjukan bahwa dia menderita penyakit kanker.
"Kami menantikan masa depan di mana skrining kanker didorong oleh tes molekuler yang lebih baik yang memberi perempuan pilihan untuk mengambil tindakan pencegahan pada tahap awal dan menjauh dari kanker."
Athena Lamnisos, CEO, The Eve Appeal, mengatakan, “Ambisi dari program penelitian ini adalah untuk menghentikan kanker sebelum dimulai. Ini bisa membuat langkah perubahan dalam skrining untuk kanker utama, tidak mendeteksinya lebih awal tetapi mencegahnya berkembang.
"Membuat alat skrining baru untuk empat kanker paling umum yang mempengaruhi perempuan dan orang-orang dengan organ ginekologi, terutama yang saat ini paling sulit dideteksi pada tahap awal - dari satu tes bisa menjadi revolusioner."
source: suara.com