SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan guru di Kabupaten Sukabumi menjalani tes swab di Lapang Gumbira, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Tes tersebut digelar pada Selasa (8/9/2020) pagi.
Salah seorang Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Tatang Koswara, mengatakan, pelaksanaan tes swab di Lapang Gumbira tersebut diikuti oleh 41 guru dari beberapa kecamatan.
BACA JUGA: 74 Guru Terdaftar Dalam Tes Swab di Cicurug Sukabumi
"Awalnya kita rencanakan di RSUD Sekarwangi, tapi karena ada isolasi penutupan area tertentu, akhirnya tidak memungkinkan. Maka kami berkonsultasi dan mendapatkan tempat di lokasi ini. Hari ini ada 41 orang dari sejumlah kecamatan," kata Tatang saat diwawancarai sukabumiupdate.com melalui siaran langsung Instagram dan Facebook.
Tatang menuturkan, tes swab kali ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan, sebagai tindaklanjut atas surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor:440/3453/Disdik, tentang pelaksanaan pengujian tes swab secara massal di 27 kota/kabupaten.
BACA JUGA: Guru di Kabupaten Sukabumi Akan Dites Swab, Cek Kuota dan Tempatnya!
Sementara itu, salah seorang guru yang menjalani tes swab tersebut, Dian, mengaku sempat takut dan berniat mengundurkan diri dari keikutsertaannya dalam tes swab kali ini.
"Ini pertama kali dan sempat takut juga. Awalnya saya mau mengundurkan diri. Tapi barusan biasa saja tidak sakit. Jadi jangan takut tes swab," ucap Dian dalam siaran langsung yang sama.
BACA JUGA: Guru di Kabupaten Sukabumi Mulai Uji PCR, RSUD Palabuhanratu Ambil Sampel Wilayah Selatan
Dian mengungkapkan, pelaksanaan pembelajaran daring (dalam jaringan) alias online yang selama Pandemi Covid-19 ini dilakukan, cukup mengalami kesulitan dengan sejumlah kendala yang ada. Dian menyebut, kendala terbesar dalam pembelajaran online tersebut adalah tidak semua siswa memiliki sarana (handphone) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran daring.
"Siswa kita tidak semuanya sama, ada yang siap dan tidak. Siswa yang tidak memiliki sarana prasarana. Ada yang sama sekali tidak memiliki handphone," ungkap Dian.
BACA JUGA: Sederet Prosedur Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Sukabumi
Selain itu, Dian juga menilai bahwa proses pembelajaran secara online disadari atau tidak cukup membawa perubahan pada perilaku para siswa. Salah satu perubahan tersebut disebabkan karena para siswa kurang mendapatkan pengawasan.
"Kalau orang tua kan ada juga yang bekerja, jadi anak kurang terawasi. Menurut saya, tatap muka pun harus dengan protokol kesehatan yang terjamin," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Kesehatan akan melakukan tes swab terhadap para guru di semua tingkatan. Hal itu tertuang dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid.
Kebijakan tersebut dikeluarkan menyusul adanya surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor:440/3453/Disdik, tentang pelaksanaan pengujian tes swab secara massal di 27 kota/kabupaten. Kabupaten Sukabumi sendiri mendapat kuota sebanyak 4.900 orang untuk menjalani pemeriksaan tes masif PCR tersebut.
Pemeriksaan tes masif PCR atau tes swab yang akan dilakukan petugas Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) itu menyasar pendidik (guru) dari Dinas Pendidikan dan Kemenag level PAUD, SD/MI, SLTP/Tsanawiyah, dan setingkat SLTA/MA/SMK, sebanyak 60 persen dari jumlah kuota.