SUKABUMIUPDATE.com - Kepala seksi pelayanan medis RSUD Palabuhanratu dr Wisnu Budi Haryanto, membeberkan kondisi MAS bocah berusia dua tahun yang meninggal dunia karena tak sengaja meminum cairan disinfektan, Senin (21/4/2020) malam.
Menurut Wisnu, anak yang berasal dari Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung ini masuk ke IGD RSUD Palabuhanratu Senin (21/4/2020) pukul 13.00 WIB dalam keadaan mengalami penurunan kesadaran dan mengeluarkan air liur dari mulutnya.
BACA JUGA: Anak Berusia 2 Tahun di Bantargadung Sukabumi Tak Sengaja Minum Disinfektan
Kepada petugas medis, kata Budi, orang tuanya menceritakan kalau anaknya meminum cairan disinfektan. Tim medis lansung melakukan penanganan kegawat daruratan dengan memasang infus kemudian mengambil tindakan bilas lambung untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh si anak.
"Dari laporan dokter jaga yang pada saat itu menangani pasien, (setelah bilas lambung) keluarlah cairan putih kekunungan yang jumlahnya cukup banyak hampir 125 mililiter dari lambung anak," kata Wisnu kepada sukabumiupdate.com, Selasa (21/4/2020).
BACA JUGA: Meninggal, Kronologis Bocah Tak Sengaja Minum Cairan Disinfektan di Sukabumi
Kondisi anak, menurut Budi memang sudah cukup berat pada waktu saat itu. Melihat hal tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan dokter spesialis anak agar diberikan penanganan berupa terapi.
Akan tetapi karena kondisi anak yang semakin drop maka dianjurkan secepat mungkin dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai ruang PICU. Hal itu karena ada kegawatan di saluran napas dan saraf pada anak.
BACA JUGA: Panduan Penyemprotan Disinfektan Mandiri di Rumah dan Lingkungan
Di Sukabumi hanya ada dua RS yang memiliki ruang PICU itu, yaitu RSUD R Syamsudin SH dan RS Hermina. Namun, ruang PICU di dua RS itu sedang penuh dan pihak RSUD Palabuhanratu terus berupaya agar anak tersebut bisa dirujuk.
"Dari jam 1 siang hingga jam 9 malam terjadi keburukan pada kondisi tubuh anak. Selama itu kami terus mencoba menghubungi beberapa rumah sakit yang mempunyai PICU seperti Bunut (RSUD R Syamsudin SH) namun penuh, Hermina Sukabumi juga penuh bahkan kami mencoba ke Hasan sadikin sama juga penuh. ada rumah sakit di Jakarta tapi karena ada PSBB mereka tidak bisa menerima dari luar wilayah," terangnya.
BACA JUGA: Dampak Buruk Penyemprotan Disinfektan Berlebihan pada Lingkungan
Sambil berharap ada ruang PICU kosong, pihak RSUD Palabuhanratu terus melakukan penanganan. Namun keadaan si anak semakin memburuk kemudian kejang hingga akhirnya anak tersebut tak tertolong.
"Jadi kita tangani secara maksimal semampu kita, dari jam 9 sampai jam 11 itu terjadi keburukan pada waktu jam 11 itu terjadi kejang. Yang kita khawatirkan karena zat atau bahan yang terminum sudah menyerang ke syaraf, timbul kejang dan ditangani namun anak itu namun tidak tertolong," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bocah malang ini tak sengaja meminum cairan disimpan ayahya dibawah kursi rumah. Cairan tersebut sisa dari streriliasi fasilitas keagamaan dan publik di kawasan pemukiman tempat tinggalnya.