SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menyoroti akses sanitasi untuk masyarakat yang harus segera tercapai targetnya. Hal itu disampaikan Fahmi saat menghadiri Rapat Koordinasi Penguatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Senin (9/3/2020).
"Kami menyadari pembangunan sanitasi harus dilakukan dengan sistem kolaboratif, tidak bisa menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri, tetapi harus mengedepankan kolaborasi," kata Fahmi.
BACA JUGA: Achmad Fahmi: Perawat di Sukabumi Harus Hebat, Kokoh dan Tangguh
Dikutip dari laman humpro.go.id, Fahmi mencontohkan ada sarana MCK yang dibangun di lokasi yang dibutuhkan, namun kini fasilitas tersebut tak terpakai dan hanya digunakan pada saat peresmian saja.
"Ada kekhawatiran, MCK umum berubah hanya jadi museum dan tidak terawat. Hal ini karena pembangunan fisik tidak dibarengi dengan pembangunan budaya dan perilaku serta attitude," katanya lagi.
BACA JUGA: Masih Panik Corona? Bima dan Fahmi Marathon Keliling Kota Sukabumi
Ia menilai, permasalahan STBM ini berkaitan dengan perilaku. Apalagi dengan luas wilayah 48 kilometer persegi dan jumlah penduduk lebih dari 344.000 jiwa, seharusnya Kota Sukabumi mampu mengatasi persoalan sanitasi.
"Namun masih ada warga yang buang air besar sembarangan. Misalnya pada saat kami melalukan penelusuran gua peninggalan Belanda, masih menemukan hal itu. Intinya belum ada kelurahan di Kota Sukabumi yang menyatakan Open Defecation Free (ODF). ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak lagi melakukan aktivitas buang air besar sembarangan," imbuh Fahmi.
BACA JUGA: Pesan Achmad Fahmi dan Andri Hamami di Expo Pendidikan SMK Kota Sukabumi
"Kondisi saat ini, akses sanitasi 50 persen dan akses minuman layak 90 persen. Ke depan, gerakan universal akses 100-0-100 harus tercapai. Artinya, 100 persen akses air minum layak dan bersih, 0 persen bebas kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi. Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja, melainkan tugas bersama. Syarat mutlak untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan mengubah perilaku," ujarnya.
BACA JUGA: Danakitri 2020 Dirilis, Stimulan Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif di Kota Sukabumi
Fahmi berharap, melalui Rakor tersebut telah ditargetkan Kota Sukabumi sebagai wilayah ODF pada tahun 2020. Ia menyebutkan, target ODF antara lain di Kelurahan Karamat, Sindangpalay dan Baros serta lainnya.
"Mari kita bangun kolaborasi dengan kebersamaan dalam mencapai universal akses agar dapat tercapai di kota Sukabumi. Dimulai dengan STBM dan perubahan perilaku yang akan meningkatkan derajat kesehatan warga dari waktu ke waktu," tandasnya.