SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Leni Liawati, menyoroti kasus thalasemia yang diderita 150 anak di Kabupaten Sukabumi. Leni menyebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi harus menjemput bola kepada setiap instansi, masyarakat, dan dunia usaha dalam melakukan edukasi pentingnya aktivitas donor darah.
BACA JUGA: 150 Anak di Kabupaten Sukabumi Derita Thalasemia, Butuh 1500 Labu Darah Per Bulan
"Thalasemia sementara bisa dibantunya dengan donor darah. Tentunya, harus dilakukan edukasi dulu terkait manfaat donor darah, karena selain membantu sesama, donor darah juga dapat menyehatkan badan. Hal itu banyak belum diketahui oleh masyarakat," ucap Leni kepada sukabumiupdate.com, Rabu (19/2/2020).
Leni mengatakan, kendati pengidap thalasemia sangat memerlukan bantuan donor darah, tapi Leni menyebut, program donor darah tidak hanya dilakukan untuk pengidap thalasemia.
"Tapi juga untuk masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, perlu support juga untuk fasilitas alat donor darah dan proses screening darah serta penyimpannya, agar dihasilkan darah yang berkualitas," jelas Leni.
BACA JUGA: Bantu 140 Pengidap Thalasemia di Sukabumi, POPTI dan Komunitas Galang Dana
Sebelumnya diberitakan, Ketua PMI Kabupaten Sukabumi dr Hondo Suwito menyebut, terdapat kurang lebih 150 anak di Kabupaten Sukabumi yang menderita penyakit thalasemia. Thalasemia sendiri merupakan kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.
"Jadi memang perlu mendorong masyarakat agar punya rasa kepeduliana atau empati kepada sesama dengan mendonorkan darahnya," tukas Leni.