SUKABUMIUPDATE.com - Buah yang satu ini pasti asing bagi orang yang tinggal di dataran rendah atau pesisir pantai. Warga Tegalbuled Kabupaten Sukabumi menyebutnya Kermut atau Ermut atau Termut, lazimnya disebut Rambusa untuk buah mirip markisa tapi berukuran kecil yang juga banyak ditemui di benua Amerika dan dinamai Wild Maracuja.
Bentuknya kecil dan bila sudah matang buahnya berwarna kuning tertutup kelopak bunga yang bentuknya seperti jaring bulu. Ketika dikupas buahnya mirip markisa, kecil dan berbiji hitam.
BACA JUGA: Pakai Medsos, Kepala DPKUKM Kabupaten Sukabumi Promosikan Minuman Cecendet
"Di Kecamatan Tegalbuleud, warga menyebutnya buah termut, ada juga yang mengatakan buah Kermut, bahkan disebagian wilayah Pajampangan menyebutnya markisa hutan. Karena mirip buah markisa cuma ukurannya kecil," ujar Ason Sonjaya (41 tahun, warga Kampung Cijoho RT 03/07, Desa Tegalbuleud, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/11/2019).
Ason berhasil mengumpulkan puluhan buah Termut dari sawah dipinggir hutan. Menurut dia pada tahun 90 an pohon termut yang merambat ini mudah sekali ditemukan, di sekitar pekarangan rumah, di rerumputan tempat menggembala ternak serta di pinggir sawah.
“Sekarang Termut langka. Kemarin hanya menemukan sekitar 20 biji di pinggir sawah. Rasanya mirip seperti markisa, buah ini baik untuk kesehatan dan mengobati penyakit. Makanya banyak diburu oleh warga,” pungkasnya.
Dikumpulkan dari banyak sumber tulisan dari pencarian digital, termut ini dibeberapa daerah disebut dengan ragam nama. Mulai dari keceprek, pacean, rajutan, remugak, buah pitri, bunga pulir. Namun buah ini lebih dikenal luas dengan nama Rambusa.
BACA JUGA: Disebutkan Dalam Alquran, Buah Bidara Tumbuh Subur di Pajampangan Sukabumi
Selaian nama berbeda di setiap daerah, buah yang memiliki nama latin passiflora foetida ini konon berasal dari benua amerika dibagian beriklim triopis. Tanaman kermut ini memang membutuhkan banyak paparan sinar matahari, dataran rendah dan pesisir pantai tropis menjadi habitat utamanya.
Daging buah Termut (Rambusa) yang ditemukan warga Tegalbuled Sukabumi.
Banyak tulisan yang menyebut khasiat dari buah ini. Namun jangan dikonsumsi saat kulitnya masih hijau (muda) karena mengandung racun, harus dikonsumsi saat buahnya sudah menguning atau matang.
Buah rambusa mengandung berbagai macam nutrisi yang bagus untuk untuk kesehatan, antara lain kalsium, vitamin C, flavonoid, potassium, zat besi, fitronutrien, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Bidara Arab Berbuah di Surade, Rasanya Asam Manis
Kandungan kalsium dan vitamin C dalam buah ini bemanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, gigi dan gusi. Kalsiumnya mampu menjaga kepadatan tulang sehingga terhindar dari resiko osteoporosis. Selain itu zat anti oksidan yang terdiri dari vitamin C, flavonoid, dan potassium mampu menangkal radikal bebas, sehingga mampu menangkal seperti pertumbuhan sel kangker, dan kerusakan jaringan kulit.
Kandungan zat besi dalam buah rambusa mampu mencegah penyakit anemia. Zat besi berguna untuk membantu memproduksi sel-sel darah merah, sehingga dapat mencegah anemia dan mengatasi penyakit anemia. Selain itu kandungan fitronutrient di dalam buah ini sangat bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah sehingga tetap stabil.
BACA JUGA: Manisnya Kecepot, Buah Khas Hutan GCP Ciemas Sukabumi
Buah rambusa juga memiliki kandungan mineral. Kandungan mineral yang terdapat dalam buah ini sangat baik untuk menjaga kesehatan ginjal dan menyembuhkan gangguan pada ginjal. Kandungan mineral ini mempunyai kemampuan untuk membantu fungsi ginjal dalam proses ekskresi urine.
Selain mengatasi penyakit, buah rambusa juga mampu mengurangi rasa stres. Kandungan senyawa yang terkandung dalam buah ini mampu meningkatkan hormon rasa senang. Selain itu juga dapat menstabilkan syaraf-syaraf pusat, sehingga tubuh dan otak menjadi lebih tenang dan rileks.