SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab keracunan massal yang dialami warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, belum diketahui pasti karena masih menunggu hasil laboratorium.
Namun, warga merasakan mual, pusing hingga muntah-muntah setelah mengkonsumsi makanan yang didapatkan dari acara tahlilan 100 hari meninggalnya warga di Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Selasa (10/9/2019).
BACA JUGA: Dinkes Nyatakan Kasus Keracunan Bantargadung KLB
"Untuk keracunan makanan ini yang harus dikedepankan identifikasi lapangan yang ditindaklanjuti bagaimana dengan penyelidikan epidemiologi. Dari hasil penyelidikan epidemiologi memang didapatkan fakta di lapangan bahwa seluruh kejadian ini akibat daripada mengkonsumsi makanan dari natusan (tahlilan 100 hari meninggal)," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/9/2019) malam.
Harun mengungkapkan, uji lab akan keluar seminggu kedepan. Uji lab ini akan membuktikan, kandungan apa dalam makanan tersebut hingga menyebabkan warga keracunan.
BACA JUGA: Dua Korban Keracunan Bantargadung Meninggal Dunia, Dinkes: Ada Penyakit Penyerta
"Pengambilan sampel ini bisa bersumber dari muntahan dari si pasien maupun makanan yang masih tersedia atau pun masih tersisa," ujar Harun.
Menurut Harun, keracunan makanan berpangkal kepada tiga hal, pertama bagaimana warga mendapatkan makanannya, sumbernya dari mana terutama bumbu masak bagaimana dan menggunakan air bersumber dari mana. Kedua bagaimana cara pengolahannya dan ketiga bagaimana penyajiannya.
BACA JUGA: Bertambah, Korban Meninggal Akibat Keracunan di Bojonggaling Jadi Dua Orang
"Dari ketiga hal ini kalau kita lihat dari hasil investigasi yang kita lakukan di lapangan, dari mendapatkan sumber makanannya juga sudah salah, yang kedua dari cara pengolahan makanannya tidak tepat begitu pun cara penyajiannya. Karena kalau dilihat daripada cara penyajiannya mulai masak pada malam hari kemudian disajikan pada siang hari. Tiga kategori tersebut yang bisa menimbulkan keracunan makanan," jelasnya.