SUKABUMIUPDATE.com – Untuk mewujudkan UHC (Universal Healt Coverage) di Kabupaten Sukabumi, pada tahun 2019, Dinas Kesehatan melakukan pelibatkan aktif pada semua level fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas). Dengan jumlah penduduk mencapai 2.546.325 jiwa, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah terbesar kedua se-Jawa dan Bali yang memiliki potensi besar dalam penambahan peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat) untuk mencapai target UHC.
BACA JUGA: Bidik Potensi, Dinkes Kabupaten Sukabumi Kenalkan Sahabat JKN
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi membentuk Program Sahabat JKN. Program ini beranggotakan 58 orang yang merupakan perwakilan dari setiap puskesmas dan atau fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Dalam kegiatan bersama BPJS Kesehatan Sukabumi beberapa waktu lalu, Kepala Seksi Rujukan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Imam Santosa menegaskan sahabat JKN menjadi kepanjangan tangan pemerintah. Tugasnya bersinergi aktif dengan BPJS Kesehatan dalam upaya pencapaian UHC dan peningkatan kualitas jaminan kesehatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Sahabat JKN adalah komitmen kami untuk menghadirkan layanan terbaik hingga peningkatan mutu dan kualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat, serta siap bahu membahu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tercapainya UHC Kabupaten Sukabumi,” ungkap Imam, dikutip dari laman http://www.jamkesnews.com, Jumat (23/8/2019).
Program ini menunjukkan kepedullian bersama dalam menyukseskan JKN-KIS, di mana para Sahabat JKN senantiasa siap membantu masyarakat untuk lebih aware dan tidak meragukan lagi manfaatnya. Hingga Februari 2019, tercatat capaian kepesertaan JKN-KIS di Kabupaten Sukabumi sebanyak 2.209.175 atau sekitar 86,75 persen. Sinergi antara BPJS Kesehatan dan seluruh stakeholder tentu dibutuhkan mengingat masih ada 337.150 jiwa atau 13,25 persen yang belum terjamin kesehatannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara Sukanda mengatakan pembangunan kesehatan bagian dảri pembangunan nasional, dalam rangka mewujudkan visi misi presiden dan implementasi nawacita. Oleh karena itu, koordinasi ini merupakan langkah untuk keberlangsungan implementasi PIS - PK di Kabupaten Sukabumi.
Menurut Rika, program Indonesia sehat merupakan salah satu cara untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimun (SPM), dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat yang komprehensif di wilayah kerja puskesmas. Salah satunya dengan mendatangi keluarga untuk mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN, guna tercapainya tujuan program Indonesia sehat dalam rencana strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015 - 2019.
BACA JUGA: Dinkes Beberkan Kendala Pelaksanaan PIS-PK di Kabupaten Sukabumi
"Terdapat 12 indikator keluarga sehat untuk menilai keluarga sehat, terwujud desa sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat, provinsi sehat, dan selanjutnya tercapailah Indonesia Sehat," jelasnya.
Lanjut Rika, pada 2018 terdapat beberapa masalah pelaksanaan PIS-PK, antara lain puskesmas memiliki keterbatasan SDM pelaksana PIS-PK (Pembina Keluarga, petugas teknis program), kesulitan dalam menginput data PIS-PK. Selain itu masih ada masyarakat yang enggan menerima petugas pembina keluarga saat melakukan kunjungan keluarga, puskesmas belum semua melakukan analisa hasil kunjungan rumah.
"Di Kabupaten Sukabumi cakupan indikator keluarga sehat tertinggi adalah keluarga mempunyai akses sarana air bersih 95,8 persen dan terendah adalah keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 10,2 persen. Untuk itu, pemberdayaan kemandirian masyarakat terus kami upayakan dengan pengembangan dan pembinaan UKBM yang ada di desa," terangnya.
Dengan rapat koordinasi ini, tambah Rika diharapakan puskesmas mempunyai peranan penting dalam pembinaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). "Hal itu untuk menyelaraskan seluruh upaya di dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, agar dapat berjalan selaras, terintegrasi dan berkesinambungan. Sehingga upaya pencapaian Indonesia sehat dapat segera terwujud khususnya di Kabupaten Sukabumi," tandasnya.