SUKABUMIUPDATE.com - RS Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi menggelar silaturahim dan sharing seputar Epilepsi kepada petugas Puskesmas di wilayah 4 Palabuhanratu, staf medis rumah sakit dari Bayah Provinsi Banten, serta warga dan keluarga pasien epilepsi. Kegiatan ini untuk membekali para petugas medis tentang epilespsi dan cara penanganan yang cepat tepat dan tuntas.
Humas RS Palabuhanratu, Bili Agustian menegaskan walupun terlambat kegiatan sosialisasi ini masih dalam rangka memperingati hari Epilepsi sedunia yang jatuh setiap tanggal 26 Maret lalu. “Kemarin banyak agenda jadi baru bisa terlaksana hari ini, Alhamdulillah peserta banyak kurang lebih 100 orang, Pasien maupun keluarga pasien juga dihadirkan," ungkap Humas RSUD Palabuhanratu, Senin (12/8/2019).
Tampil sebagai pemateri Dokter Spesialis Saraf RS Palabuhanratu, Inge Anggelia Sigit Sp. S. Menurut Inge Epilesi atau yang lebih dikenal ayan atau dalam bentuk kejang kejang bukan penyakit menular namun penyakit yang diakibatkan dari cetusan listrik listrik pada jaringan otak yang berlebihan.
BACA JUGA: RSUD Palabuhanratu Rawat 75 Pasien Demam Berdarah, Satu Meninggal
“Bisa saja Epilepsi ini terjadi pada saat orang sedang terdiam bengong, penyakit Epilesi harus melalui pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG) dengan analisa ulang kejangnya harus lebih dari satu hari," ujar Inge.
Penanganan spesialis syaraf dan EEG tak hanya membuktikan apakah benar epilesi, tapi juga seberapa berat penyakit tersebut bisa ditangani secara medis. "Jenis efilepsi ini ada dua, umum dan vokal namun ada juga yang tidak terklasifikasi. Saya sering menemukan di kabupaten Sukabumi jenis epilesi umum, dari pengamalaman yang selalu ditangani itu rata rata di usia produktif remaja," jelasnya.
Menurut Inge, Epilesi hampir 50 persen tidak pernah diketahui penyebabnya. Adapun dari genetik kurang dari 10 persen. Riwayat kejang bisa terjadi hingga menginjak usia dewasa muda atau produktif, kemudian berulang kembali.
BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, Perawat BLUD RSUD Palabuhanratu Dilatih
"Kalaupun penyakit epilepsi atau Ayan itu turunan merupakan mitos, anggapan masyarakat epilesi itu bagian dari guna guna atau misalnya bagian dari kutukan juga itu tidak benar. Tingkat kesembuhannya Insya Allah baik asal pengobatan terartur perlu dukungan dari pihak keluarga dalam minum obat, ya minimal 3 sampai 5 tahun penyakit ini bisa sembuh, asal teratur meminum obat," terangnya.
Masih kata Inge untuk mencegah terjadinya penyakit Epilepsi hindari beberapa makanan dan minuman pencetusnya, seperti minuman Alkohol, kafein, makanan yang mengandung coklat, pancaran sinar yang berlebihan seperti pancaran sinar computer dan matahari. “Jangan kaget juga dalam dua sampai 5 tahun bisa kembali terjadi, karena itu tadi, pasien harus teratur dalam meminum obat," pungkasnya.