SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Rumah Sakit (RS) Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi, dr. Albani Nasution menegaskan, pasien yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan hampir mencapai 95 hingga 96 persen, sementara klaim dari BPJS belum dibayarkan, sehingga biaya operasional belum tertutup.
BACA JUGA: RS Sekarwangi Sukabumi Masih Layani Pasien BPJS
"Biaya operasional terbesar di rumah sakit Sekarwangi, diantaranya obat, makan dan minum pasien, namun kami juga secara maksimal tetap melayani para pasien dan tetap mengutamakan mutu pelayanan pasien," paparnya kepada sukabumipdate.com, Jumat (9/8/2019).
Oleh karena itu, sebagai upaya transparansi rumah sakit Sekarwangi, kata Albani, pihaknya mengundang beberapa mitra kerja, di salah satu ruang lantai lll IGD Sekarwangi.
"Intinya gini ini kan, rumah sakit sampai sekarang belum ada klarifikasi resmi mengenai pembayaran dari pihak ketiga BPJS, sementara kami juga punya tanggung jawab yang belum dibayarkan ke mitra - mitra kerja kami," jelasnya.
Yang jelas, tambah Albani, membuka ruang komunikasi supaya mereka (pihak ketiga), seperti pabrik obat, alat kesehatan(Alkes) dan alat tulis (ATK) serta yang lainnya, yang selama ini sudah menjalin kemitraan paham dengan kondisi ini.
"Selain itu kerjasama dengan BPJS Kesehatan jangan sampai terjadi miskomunikasi, jadi harus saling menjaga. Terus terang kami menjaga nama baik BPJS," pungkasnya.