SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Damayanti mengatakan, suhu dingin di musim kemarau akhir-akhir ini dapat menimbulkan sejumlah penyakit.
BACA JUGA: Dinkes Beberkan Kendala Pelaksanaan PIS-PK di Kabupaten Sukabumi
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan dan mewaspadai penyakit yang muncul, seperti gangguan saluran pernapasan (Asma), Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan Penurunan Suhu Tubuh (Hipotermi).
"Cuaca kering dengan suhu dingin biasanya ada beberapa penyakit muncul, untuk itu dianjurkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kondisi tubuh," ujar Damayanti, kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan selularnya, Rabu (7/8/2019).
BACA JUGA: Dinkes: 10 Tahun Terakhir Stunting di Kabupaten Sukabumi Mencapai 11.689 Anak
Adapun gejala yang ditimbulkan dari cuaca kering dan dingin, kata Damayanti bisa berakibat kulit menjadi kering, seperti kulit kaki pecah pecah, bibir pecah - pecah dan bisa juga menimbulkan mimisan.
"Cara pencegahannya agar suhu tubuh stabil, bisa menggunakan pakaian tebal dan jaket serta masker. Selain itu, jangan lupa juga mengonsumsi makanan dan minuman yang segar dan bersih untuk menghindari penurunan suhu tubuh yang drastis," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi suhu dingin di Sukabumi masih akan berlangsung selama beberapa waktu kedepan. Hal ini karena puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering.
Dengan karakteristik cuaca seperti itu BMKG meminta masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit. Salah satunya saat bepergian ke luar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket dan mengonsumsi buah-buahan segar serta sayuran.