SUKABUMIUPDATE.com - Ditengah perjuangan menyembuhkan anaknya yang bernama Ratu Kenanga (4 tahun), balita yang mengalami penyakit kulit langka, sang ayah Mamat (49 tahun) dan istrinya Eka (42 tahun) masih berusaha memenuhi kebutuhan hidup.
BACA JUGA: Bocah Asal Bantargadung Sukabumi Alami Kelainan Kulit Langka
Satu keluarga yang berasal dari Kampung Kebon Kalapa RT 04/02, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi harus bergantian menjaga Ratu Kenanga yang masih menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu.
Fajar (25 tahun) anak kedua dari Mamat dan Eka mengatakan, selama menjalani perawatan, adiknya hanya ditemani ibunya, sementara ayahnya harus bekerja mencari rongsokan untuk dijual kembali guna memenuhi kebutuhan makan dan minum ibunya selama menunggu adiknya yang sedang dirawat.
"Yang menjaga adik saya selama di RSUD Palabuhanratu ibu aja. Kalau ayah bukan tidak bisa menemani, tapi harus bekerja menjadi pemulung barang bekas, seperti botol plastik, besi tua dan kardus serta barang lainya agar bisa dijual kembali untuk mendapatkan uang," kata Fajar kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/3/2019).
Fajar mengjelaskan, ayahnya itu bekerja menjadi pemulung barang bekas sejak satu tahun terakhir dengan penghasilan Rp 15-20 ribu per hari.
"Ayah sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Dari lima bersaudara ini, kakak saya sudah menikah sampai sekarang juga masih belum memiliki pekerjaan tetap. Saya juga menganggur, adik saya baru kerja, adik yang satunya lagi masih SMP," pungkas Fajar.
BACA JUGA: Bocah Pengidap Penyakit Kulit Langka Dirawat di RS Bunut Kota Sukabumi
Sementara itu, sang ibu, Eka hanya bisa pasrah sambil terus berdoa, menunggu ada dermawan yang mau membantunya. Meskipun untuk biaya perawatan anaknnya yang sedang di rawat di RSUD Palabuhanratu gratis.
"Waktu kemarin juga waktu dirawat disini itu hanya sepulu hari, kita minta pulang paksa, karena itu tadi, sudah tidak ada biaya selama di rumah sakit. Mau bagaimana lagi? Ini juga kembali di rawat lagi karena rujukan dari dokter, karena anak saya susah masuk makan dan minum," singkatnya.